Suriah Siagakan Senjata Kimia di Bandara dan Perbatasan
Pasukan pemberontak Suriah (FSA) mengungkapkan bahwa Pemerintah Suriah telah menempatkan senjata kimia yang mereka miliki ke perbatasan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasukan pemberontak Suriah (FSA) mengungkapkan bahwa Pemerintah Suriah telah menempatkan senjata kimia yang mereka miliki ke perbatasan negara, serta bandara udara.
Langkah itu terjadi selang sehari setelah rezim Presiden Bashar al Assad, memperingatkan akan menggunakan senjata kimia jika menghadapi serangan dari luar.
"Kami mengungkapkan bahwa Presiden Bashar al Assad telah menempatkan sejumlah persenjataan militer ke bandara dan perbatasan," ujar FSA dalam sebuah pernyatan seperti dilansir oleh Channelnewsasia, Selasa (24/7/2012).
"Kami tahu persis lokasi dan posisi senjata-senjata ini," lanjut mereka.
FSA menilai, penempatan senjata-senjata pemusnah masal itu, guna mengancam masyarakat internasional yang telah menyerukan Presiden Bashar segera mundur dari jabatannya, menyusul terbunuhnya ribuan rakyat tak berdosa selama 16 bulan terakhir.
"Menurut informasi kami, rezim mulai menempatkan senjata pembunuh masal mereka, dengan tujuan menekan masyarakat internasional," kata FSA.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi, mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan akan menggunakan senjata kimia, jika ada serangan dari luar.
Walau demikian ia membantah senjata itu akan digunakan melawan rakyat Suriah.
"Suriah tidak akan menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil, dan hanya akan menggunakannya dalam kasus agresi eksternal," ucapnya.
Pernyataan itu mendapat kecaman dari dunia internasional, termasuk dari Amerika Serikat, dimana Presiden AS Barack Obama memperingatkan Suriah untuk tidak membuat "kesalahan tragis" dengan menggunakan senjata tersebut.
KLIK JUGA: