Ciptakan Ketertiban Pemilu, Bawaslu Rangkul Media Massa
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menilai selama ini pihaknya tidak mampu menangani banyaknya pelanggaran

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menilai
selama ini pihaknya tidak mampu menangani banyaknya pelanggaran dalam
Pemilu maupun Pilkada di Indonesia. Untuk itu, Bawaslu mengajak media
massa untuk ikut berpartisipasi.
"Posko Awaslupadu yang menjadi wadah bagi stakeholder dalam pemilu
termasuk pers. Oleh karena itu, dari forum ini juga keterlibatan pers
dalam pemilu harus semakin ditingkatkan," ujar Pimpinan Bawaslu,
Nasrullah dalam acara Ramah Tamah dengan Media di gedung Bawaslu,
Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2012).
Menurut Nasrullah, kesinergian antara Bawaslu dengan media massa akan
membuahkan hasil yang baik. Sebab, menurutnya media selalu berada di
lapangan memantau langsung penyelenggaraan Pemilu atau Pilkada dan
mengetahui persis pelanggaran apa saja yang ada di lapangan.
"Bukan hanya sebagai penyalur informasi, pers juga ikut terlibat dalam
mengawal jalannya pemilu yang Demokratis," kata Nasrullah.
Nasrullah menjelaskan, pelibatan media massa dalam memantau
penyelenggaraan Pemilu atau Pilkada merupakan strategi pencegahan
untuk meminimalisasi banyaknya pelanggaran yang sesuai dengan UU Nomor
15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu.