Minggu, 5 Oktober 2025

Industri Film Hollywood Gandeng Cina?

Hollywood kini mulai serius mencari partner lokal di China untuk mencuil rezeki dari pasar negeri kung fu itu.

Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto Industri Film Hollywood Gandeng Cina?
AFP
The Muppets dianugerahi bintang Hollywood Walk of Fame.

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Lonjakan pendapatan dari film-film box office Cina tahun lalu mengoda Hollywood. Hollywood kini mulai serius mencari partner lokal di Cina untuk mencuil rezeki dari pasar negeri Kung Fu.

Produksi film bersama antara lokal dan asing memang dikecualikan dari kuota film asing yang diperbolehkan tayang di Cina. Celah ini bakal dimanfaatkan oleh studio-studio film Hollywood untuk menembus pasar Cina.

Motion Pictures Association of America (MPAA) menghitung film-film box office Cina menghasilkan lebih dari US$ 2 miliar per tahun. “Cina adalah pasar yang tumbuh luar biasa,” kata Dan Mintz, CEO DMG Entertainment Group. DMG tahun ini meneken perjanjian dengan Disney untuk ikut memproduksi "Iron Man 3" yang dibintangi Robert Downey Junior.

Ia menuturkan, yang akan menjadi lampu hijau bagi industri film di masa depan adalah kombinasi antara sentimen Amerika Serikat dengan Hollywood di pusatnya dan pasar besar seperti Cina. “Yang mesti benar-benar dicermati adalah bagaimana hal itu mengubah proses berpikir ketika mulai membuat film,” imbuhnya.

Mintz juga sedang memproduksi film Looper bersama Cina. Looper dibintangi oleh Bruce Willis, Joseph Gordon-Levitt, Emily Blunt, dan bintang film Cina Xu Qing. Film itu dijadwalkan rilis global pada 28 September.

Untuk penayangan di Cina, DMG berencana mengembalikan beberapa adegan yang diambil di Shanghai yang sebenarnya dipotong. Langkah itu tak lain untuk memikat penonton Cina.

“Fokus kami adalah membuat film internasional, yang rilis secara internasional, bertabur bintang dengan elemen Cina di dalamnya. Kriterianya memang sangat spesifik sehingga kami mencari naskah yang cocok yang akan bergaung di dunia dan di Cina,” tutur Mintz.

Sejumlah sutradara film Hollywood rupanya sudah sejalan pikiran dengan Mintz. April lalu, James Cameron mengumumkan di Beijing International Film Festival bahwa ia mencari peluang produksi bersama di Cina. Tebak untuk film apa? Ya, sekuel film mega box office Avatar.

Di Cina, Avatar meraup US$ 195 juta, nilai terbesar di pasar internasional di luar AS. Menurut 20th Century Fox, rilis ulang film "Titanic" dalam 3D menghasilkan pendapatan kotor US$67 juta di Cina hanya dalam enam hari pertama.

Tapi pasar Cina bukanlah pasar yang mudah ditembus. Sejumlah analis menungkapkan berbagai kendala mulai dari kuota impor film dan sensor yang ketat.

Cina memang sudah menaikkan kuota film asing di Februari lalu, namun jumlahnya hanya sebatas 34 setahun. Pendapatan box office yang bisa dibagi ke studio film juga hanya 25%. Di AS, standar pembagian pendapatan antara bioskop dan studio ini adalah 50:50.

"Aturan ketat juga membatasi film-film yang boleh diputar di Cina,” kata William Pfeiffer, Chief Executive Dragongate Entertainment, produsen film Hong Kong.

Tak cuma itu, sensor dari pemerintah Cina juga akan mempengaruhi kualitas film. Masalah lain yang lebih besar adalah pembajakan. Pasar DVD di Cina mengandalkan kopian-kopian film bajakan.(*)

BACA JUGA:


Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved