Keluarga Miskin, Tak Punya Biaya Terpaksa Putus Sekolah
Ijasah masih belum boleh diambil sebelum SPPnya dilunasi
TRIBUNNEWS.COM,KEDIRI- Harapan Febri Fitria Yuda (15) dan Yuda Yogaswara (12) melanjutkan sekolah ke SMA dan SMP di Kota Kediri, Jawa Timur akhirnya pupus. Karena keluarganya tak memiliki biaya, keduanya tak dapat melanjutkan sekolah.
“Harapan saya dapat melanjutkan sekolah lagi. Namun ibu hanya sebagai pembantu rumah tangga, sementara bapak sekarang sudah tidak bekerja lagi,” ungkap Febri Fitria Yuda saat ditemui Surya di rumahnya Jl Urip Sumoharjo, Kota Kediri, Jumat (13/7/2012).
Malahan Febri yang telah lulus SMP sampai saat ini belum dapat mengambil ijazahnya di SMP Pawiyatan Dhaha 2, Kota Kediri. Masalahnya, tanggungan pembayaran SPP sebesar Rp 200.000 masih belum lunas.
“Ijasah masih belum boleh diambil sebelum SPPnya dilunasi,” ungkapnya.
Adik bungsunya Indri Deswita Yuda (10) yang saat ini duduk di bangku kelas 4 SDN Ngronggo 6 juga terancam droup out sekolah. Sama seperti kedua kakaknya, alasan biaya yang membuat adiknya tidak dapat melanjutkan sekolah.
Sementara Ny Yayuk, ibunda Febri mengakui terus terang keluarganya sudah tidak punya biaya lagi untuk membiayai anak-anaknya melanjutkan sekolah.
“Penghasilan saya sebagai pembantu rumah tangga tak cukup membiayai anak-anak sekolah,” ungkapnya.
Keluarga pasutri Yayuk dan Samsul termasuk keluarga kurang mampu. Namun mereka tidak mengetahui adanya progam penerimaan siswa baru dari jalur keluarga miskin (gakin).
“Katanya ada sekolah gratis, tapi praktiKnya juga masih diminta membayar dan membeli seragam,” tambahnya.
Diakui Yayuk sampai saat ini keluarganya belum memiliki uang untuk menebus ijasah anak sulungnya.
“Kami masih belum memiliki uang untuk mengambil ijasah Febri. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja susah, apalagi mengambil ijasah,” ungkapnya.
Yayuk menuturkan, sebenarnya dirinya sangat berharap ketiga anaknya dapat melanjutkan sekolah. Hanya saja kondisi ekonomi keluarganya yang membuat ketiga anaknya harus berhenti sekolah.