Semua Diaspora Berpotensi Jadi Duta Wisata Indonesia
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu serta beberapa pejabat pemerintah lain, anggota DPR, kalangan swasta
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu serta beberapa pejabat pemerintah lain, anggota DPR, kalangan swasta dan LSM menghadiri pertemuan CID (Congress of Indonesian Diaspora) di Los Angeles, AS pada 7 hingga 8 Juli 2012.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyampaikan pesan melalui video yang telah disiapkan, dengan pesan utama bagaimana Diaspora Indonesia dapat menjadi kekuatan yang dapat menyumbang ke pembangunan Indonesia dan untuk itu telah meminta Kementerian Luar Negeri membuat “desk” diaspora.
Dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, “Diaspora” merupakan istilah yang berarti warga yang bermukim di satu negara tetapi aslinya atau keturunan dari negara lain.
Sehingga Diaspora Indonesia adalah warga yang lahir atau keturunan Indonesia yang tinggal di luar negeri, dan untuk pertemuan ini diperluas juga untuk orang non keturunan Indonesia yang mempunyai kecintaan dan kegiatan yang menyumbang terhadap pemahaman maupun kegiatan yang membantu Indonesia.
“Sangat banyak yang bisa disumbangkan ke Tanah Air yang sedang berkembang dan memerlukan banyak talenta,” ujar Mari Pangestu.
Inisiatif kegiatan ini berasal dari Kemenlu dan Duta Besar Indonesia untuk AS Dino Patti Djalal.
Ini merupakan pertama kalinya ada pertemuan skala besar antara Diaspora Indonesia dari seluruh dunia, bukan saja AS, tetapi juga dari Kanada, Qatar, Eropa, Azerbaijan, Mauritius, dan negara lainnya.
Hadir juga perwakilan dari perkumpulan mahasiswa, kaum profesional dan masyarakat Indonesia dari berbagai belahan dunia.
Beberapa negara seperti India, Tiongkok, dan Vietnam, telah menggunakan diaspora mereka untuk menyumbang kepada pembangunan negara mereka baik dari segi talenta yang bisa ditarik atau dikerjasamakan, investasi, dan diplomasi budaya.
Dalam forum tersebut Mari Pangestu berkesempatan menyampaikan berbagai hal.
Sebagai seorang yang mempunyai pengalaman sebagai diaspora, tinggal di luar negeri 20 tahun sebelum kembali ke Tanah Air, ia menyampaikan bahwa sebagai diaspora tidak harus risau atau khawatir jika berkeinginan kembali ke tanah air dengan niat untuk menyumbangkan tenaga maupun pemikiran.
Mengingat mereka dapat menyesuaikan kembali dari segi bahasa, tata krama, membangun jaringan baru dan mencari tempat dimana dapat memberikan kontribusi.
Ia menambahkan, kaum diaspora pernah tinggal di berbagai negara dan harus menyesuaikan dengan budaya dan gaya hidup setempat, sehingga umumnya mereka memiliki kelebihan dalam beradaptasi dan dapat mengambil yang terbaik dari pengalaman dan adat istiadat yang telah mereka serap saat tinggal di luar negeri.
Disamping itu dalam dua sesi dimana Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ikut serta ada dua aspek khusus yang diharapkan peran serta diaspora.
Pertama, dalam sesi kuliner dan peran Restoran Indonesia di luar negeri, Mari Pangestu menjelaskan pentingnya kuliner untuk meningkatkan promosi dan identitas Indonesia di luar negeri, dan potensi dalam kaitannya dengan peningkatan pariwisata.