Semakin Tua, Batik Lawasan Wajib Dirawat! Ini Tipsnya
Sesuai namanya, batik lawasan merupakan kain batik yang telah lawas dan dimakan usia. Tapi ada cara merawatnya agar tetap awet.
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sesuai namanya, batik lawasan merupakan kain batik yang telah lawas dan dimakan usia. Semakin tua usianya makan kondisinya juga semakin rapuh. Berikut beberapa tips merawat kain atau busana dari batik lawasan agar lebih awet:
Cuci dengan Tangan
Busana Batik Tulis terutama lawasan sebaiknya dicuci dengan tangan, bukan dengan mesin cuci.
Sabun Ringan/Lerak
Gunakan sabun yang ringan (mild detergent), lebih baik lagi jika menggunakan lerak. Aroma buah lerak mampu mencegah munculnya serangga yang bisa merusak kain batik.
Jangan Direndam
Jangan sekali kali merendam kain batik lawasan.
Jangan Disikat
Saat mencuci kain batik lawasan jangan disikat, cukup dikucek sebentar dan bilas.
Gunakan Kulit Jeruk
Apabila ada noda membandel yang sulit dihilangkan dengan lerak, sabun, dan sampo, Anda bisa menggunakan kulit jeruk . Bersihkan di bagian yang ternoda saja, bukan di seluruh permukaan kain.
Jangan Diperas
Jangan memeras saat hendak menjemur kain batik lawasan.
Diangin-anginkan
Jangan menjemur kain batik lawasan di terik panas matahari langsung, tujuannya agar warna batik tidak mudah luntur. Cukup diangin anginkan saja. Bentangkan atau digantung sesuai model busana di tempat yang teduh.
Disimpan Tergantung
Simpan busana batik lawasan secara tergantung, jangan dilipat. Khusus untuk kain atau sarung, disimpan dengan cara digulung. Selain untuk menjaga kerapaian batik, cara ini mampu menghindarkan terjadinya kerusakan permanen pada bagian lipatan kain, seperti robek atau lapuk.
Kapur Barus
Gunakan kapur barus untuk menangkal serangan ngengat dan mempertahankan kondisi kain. Masukan kapur barus ke dalam kantung kain katun atau flannel agar tidak menodai busanaRegina Ivanova ?@reginaivanova4