Makassar Kekurangan 400 Guru SD
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Selatan, Muhammad Asmin, mengakui saat ini Kota Makassar masih membutuhkan
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Selatan, Muhammad Asmin, mengakui saat ini Kota Makassar masih membutuhkan sekitar 400 orang guru SD. Sementara guru tingkat sekolah menengah pertama dan atas malah kelebihan guru.
"Malah di SMP dan SMA justru kelebihan," kata Asmin di sela rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional II PGRI, di Hotel Grand Clarion, Makassar, Kamis (28/6/2012).
Sekretaris Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Abdullah Jabbar menambahkan, untuk menghitung kondisi kekurangan guru SD di setiap daerah, pihaknya cukup kesulitan. Karena, yang punya kewenangan untuk menyampaikan laporan kekurangan tersebut adalah pihak kabupaten/kota sendiri.
"Itu butuh analisis. Tetapi memang Sulawesi Selatan butuh guru SD. Dan persoalan mendasarnya sebenarnya adalah karena adanya disparitas, pembagian guru yang tidak merata," ujarnya.
Sementara, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Sulistiyo, mengaku, hampir semua tingkatan SD di Indonesia mengalami persoalan serupa. Hal tersebut akan dibahas dan dicarikan jalan keluar di dalam rapat koordinasi pimpinan nasional PGRI tersebut.
"Kekurangan guru di sekolah dasar umumnya terjadi di semua daerah. Sehingga, yang menggantikan posisi mereka itu adalah tenaga honorer. Sementara tenaga honorer ini kurang diperhatikan oleh pemerintah," ungkapnya.
Sulistiyo mencontohkan, di salah satu daerah di Jawa Tengah, dia menemukan adanya sekolah yang memiliki banyak ruang kelas, namun tidak sebanding dengan jumlah tenaga pengajarnya.
Berbeda dengan kondisi yang terjadi di tingkatan SMP dan SMA yang mengalami kelebihan tenaga pengajar.
"Ini juga tidak benar, karena terkadang saya menemukan adanya guru yang tidak sesuai dengan tempat mengajarnya. Bisa jadi oknum ini menjadi guru karena faktor apa yang kita sebut korupsi, kolusi, dan nepotisme," terangnya.
Menurutnya, tidak masalah pemerintah melibatkan tenaga honorer, tetapi harus diperhatikan kesejahteraan mereka.
Sementara itu Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel senantiasa mendukung dunia pendidikan. Diantaranya, melalui program pendidikan gratis dan pemberian beasiswa ke luar negeri.
"Tahun ini, program pendidikan gratis tidak hanya di SD dan SMP, tapi juga anak naik ke tingkat SMA," tuturnya.
Sedangkan, beasiswa ke luar negeri untuk program doktoral juga terus dilakukan. Saat ini, tidak kurang dari 388 mahasiswa S3 yang mendapatkan beasiswa untuk belajar di luar negeri.
"Mahasiswa Sulsel belajar hampir di seluruh negara di dunia," imbuhnya.
Baca Juga: