Jelang Ramadan, Waspadai Makanan Berformalin
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanhan) Kota Bandung mengingatkan masyarakat agar teliti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanhan) Kota Bandung mengingatkan masyarakat agar teliti dan waspada terhadap makanan berformalin menjelang datangnya Ramadan.
"Setiap hari Distanhan memeriksa makanan di pasar modern dan tradisional, hasilnya sudah jarang ditemukan makanan segar mengandung formalin," ujar Kepala Seksi Pengawasan Mutu Hasil Peternakan dan Perikanan, drh Ermariah, di kantornya, Rabu (27/6/2012).
Menurut Ermariah, berkurangnya formalin dalam daging dan ikan segar karena pedagang sudah menyadari bahaya formalin. "Dulu formalin marak ditemukan di ikan teri medan, ikan asin cumi dan jambal karena ketiga ikan asin tersebut harganya mahal," ujar Ermariah.
Bahkan formalin sering ditemukan di ikan segar dan daging sapi maupun ayam. Dengan menggunakan formalin, ikan dan daging tahan tiga hari tanpa alat pendingin.
"Hari Selasa (26/6/2012) kami memeriksa ikan segar dan daging serta ikan asin di beberapa pasar, hasilnya bagus bebas formalin. Padahal dua bulan sebelumnya masih ditemukan bahan berformalin." ujarnya.
Ermariah mengatakan, bahan pengawet makanan yang sering digunakan di antaranya, boraks, tawas dan formalin. Ketiga bahan pengawet sangat berbahaya, karena jika dikonsumsi dalam jangka panjang, akan menyebabkan kanker.
Untuk mengetahui, ikan dan daging berformalin secara kasat mata mudah dikenali baik dari warna maupun teksturnya. "Bahaya bahan pengawet tidak bisa hilang hanya dengan dicuci, bahkan jika direbus di air mendidih. Paling kadarnya hanya berkurang, namun tidak benar-benar hilang," ujar Ermariah.
Sekretaris Distanhan Kota Bandung Eli Wasliah mengatakan, untuk menghadapi bulan Puasa akan terus dilakukan pengawasan dan pemeriksaan secara ketat demi keamanan warga Kota Bandung. "Jelang Puasa, permintaan daging ayam dan daging sapi meningkat sehingga sudah kewajiban kami memberikan keamanan kepada konsumen," ujar Eli.
Eli minta kepada para pedagang ikan segar dan daging serta ikan asin jangan coba-coba menggunakan formalin karena selain berbahaya bagi konsumen juga merugikan pedagang karena tak ada yang membeli bahkan bisa diamankan.
Baca juga: