BNP Bagikan Dividen Rp 7 Miliar
Selama periode Januari-Maret 2012, PT Bank Nusantara Parahyangan (BNP) Tbk berhasil
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Selama periode Januari-Maret 2012, PT Bank Nusantara Parahyangan (BNP) Tbk berhasil menorehkan nilai aset Rp 6,78 triliun.
"Nilai itu melebihi pencapaian Januari-Maret 2012, yang nilainya Rp 5,42 triliun. Bahkan, jumlah aset kami tersebut lebih tinggi daripada total aset hingga akhir 2011, yang nilainya Rp 6,57 triliun," kata Direktur Bisnis PT BNP Budi Tjahja Halim, pada sela-sela Public Expose Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT BNP Tbk di Aston Primera, Jalan Dr Djunjunan Bandung, belum lama ini.
Menurut Budi, hasil positif itu membuat BNP selama tahun buku 2011mencatat laba bersih senilai Rp 68,14 miliar. "Pada RUPST ini, kami membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham. Total nilai pembagian dividen tunai tahun buku 2011 yang kami bagikan senilai Rp 7 miliar atau setara Rp 17 per lembar saham. Sesuai rencana dan program kerja, pembagian dividen itu berlangsung Agustus 2012," ujarnya.
Selain membagikan dividen tunai, kata Budi, pihaknya pun membentuk cadangan umum senilai Rp 6,81 miliar. "Sisa laba bersih, yaitu Rp 54,25 miliar, kami pergunakan untuk melakukan penambahan saldo Laba Ditahan Perseroan," katanya.
Terjadinya pertumbuhan tersebut membuat Budi optimistis pada tahun buku 2012, pihaknya dapat mencatat pertumbuhan lebih baik daripada 2011.
Sementara dalam hal likuiditas kredit. Pada 2011, BNP menyalurkan kredit bernilai total Rp 4,81 triliun. "Pada periode Januari-Maret 2012, kami menyalurkan kredit bernilai total Rp 5,01 triliun, yang diterima 18.995 debitur. Kredit yang kami kucurkan pada tiga bulan perdana 2012 itu melebihi kucuran kredit periode yang sama 2011, yang nilainya Rp 3,93 triliun," paparnya.
Dikatakannya, sebanyak 63 persen kredit tersebut berupa modal kerja, yaitu Rp 3,17 triliun. Lalu, sekitar 25 persen merupakan kredit investasi, yang angkanya Rp 1,24 triliun. Sisanya berupa kredit konsumtif, sebesar 12 persen atau sekitar Rp 590 miliar. Tumbuhnya likuiditas kredit itu, diikuti nonperformance loans (NPL) alias kredit macet di bawah satu persen (hanya 0,88 persen).
Karena itu pada tahun ini, BNP memproyeksikan pertumbuhan kredit lebih tinggi daripada 2011 yaitu mencapai Rp 5,5 triliun.
Agar proyeksi pertumbuhan kinerja itu dapat terealisasi, BNP bersiap melakukan ekspansi dengan menambah sebanyak 15 jaringan kantor baru di berbagai titik di Indonesia. (Tribun Jabar/Erwin)
Baca juga:
- Perusahaan Asing Incar Kursi Anggota Bursa
- CIMB Niaga Manfaatkan Jejaring Sosial
- BNI Rangkul 20 desa dan 9000 Pelaku Usaha
- Zulkifli Zaini : Branchless Banking Masih Mengalami Kendala