Puan Maharani: Kita Terlena dalam Dekapan Demokrasi
Iklim demokrasi yang sedang dipraktekkan dalam kehidupan ketatanegaraan, dianggap semakin menjauh dari cita-cita mensejahterakan rakyat Indonesia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Iklim demokrasi yang sedang dipraktekkan dalam kehidupan ketatanegaraan, dianggap semakin menjauh dari cita-cita mensejahterakan rakyat Indonesia.
"Demokrasi, seolah hanya untuk demokrasi itu sendiri. Demokrasi kita saat ini seolah-olah telah menjadi berhala baru dan menjadi satu-satunya tujuan berbangsa dan bernegara," ujar Puan Maharani saat pidato pembukaan sarasehan kebangsaan bertema "Bung Karno tentang Kepemimpinan Sosio Demokrasi" di Jakarta, Rabu (27/6/2012).
Sarasehan ini diselenggarakan oleh lembaga Megawati Institute dalam rangka kegiatan bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno.
Narasumber yang hadir di acara itu antara lain Amien Rais, Prabowo Subianto, Harry Tjan Silalahi, Yusril Ihza Mahendra, Sutiyoso, dan Yudi Latif.
"Kita telah terlena dan terlelap dalam dekapan demokrasi liberal yang penuh dengan bius politik hingga akhirnya kita telah melupakan jati diri dan kepribadian bangsa kita sendiri," ujar Puan lagi.
Cucu Sang Proklamator RI ini menyebutkan pada tahun 1932, di surat kabar Fikiran Ra’jat Bung Karno menulis tentang Demokrasi Politik dan Demokrasi Ekonomi.
Dalam tulisan itu, Bung Karno menjelaskan apa yang dimaksud dengan Sosio Nasionalisme dan Sosio Demokrasi.
Menurutnya, gagasan Bung Karno tentang Sosio Demokrasi tersebut, saat ini sangat relevan untuk dibahas dan diimplementasikan.
Trisakti ajaran Bung Karno lainnya, yakni berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian yang berkebudayaan Indonesia seolah dianggap pepesan kosong yang tidak ada gunanya.
"Sudah saatnya kita terbangun dari tidur lelap ini. Saatnya kita sadar dan bangkit dari kekeliruan dan kekhilafan sejarah kita sebagai sebuah negara bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang senantiasa berpijak kepada nilai-nilai kearifan lokal bangsa sendiri. Tidak mungkin kita menjalankan suatu sistem nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita sendiri," paparnya.
Puan kemudian mengajak segenap bangsa Indonesia, kembali pada nilai-nilai asli bangsa Indonesia yang telah diwariskan para Pendiri Bangsa ini. Khususnya, pemikiran Bung Karno.
Puan kemudian mengutip pemikiran Bung Karno, yang menyebut demokrasi politik saja belum tentu dapat menyelamatkan rakyatnya. Banyak negara yang menjalankan demokrasi saja tapi kapitalisme merajalela di negaranya.
Oleh karena itu, demokrasi yang harus dipraktekkan di Indonesia tidak boleh demokrasi yang hanya mengabdi pada gundukan kecil kepentingan sekelompok orang saja.
"Demokrasi kita harus mengabdi kepada kepentingan seluruh masyarakat. Demokrasi kita bukanlah demokrasi ala revolusi Perancis. Bukan demokrasi ala Amerika, Inggris, atau Belanda. Demokrasi kita adalah demokrasi sejati yang mencari keberesan politik,sekaligus keberesan ekonomi dan keberesan rezeki," Puan menjelaskan.
KLIK JUGA: