Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa Bone 13 Korban Luka di Sinjai

Akibat kejadian ini, sebanyak 13 warga Kabupaten Sinjai mengalami luka pada bagian tubuhnya karena tertimpa bangunan dan kuah panas saat

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Gempa Bone 13 Korban Luka di Sinjai
Ridwan Putra
Bupati Sinjai kunjungi pasien korban gempa bumi di Sinjai

Laporan Wartawan Tribun Timur, Mahyuddin

TRIBUNNEWS.COM, WATAMPONE - Gempa berkekuatan 4,1 Skala Richter mengguncang Kabupaten Bone Sinjai, Gowa dan Bulukumba, Rabu (20/6/2012) pagi. Akibat kejadian ini, sebanyak 13 warga Kabupaten Sinjai mengalami luka pada bagian tubuhnya karena tertimpa bangunan dan kuah panas saat sedang menggelar acara tujuh bulan masa kehamilan.

Gempa yang bertitik 18 kilometer timur Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone dengan kedalaman 21 km dari permukaan bumi ini juga menggegerkan warga Kecamatan Bontocani hingga berhamburan menyelamatkan diri keluar dari rumah masing-masing. Bahkan, siswa yang yang sedang mengikuti kegiatan sekolah ikut meninggalkan ruang kelas mereka untuk mengantisipasi runtuhnya gedung sekolah.

"Getaran gempa juga dirasakan di Kecamatan Kahu dan Kecamatan Libureng. Bahkan, siswa salah satu sekolah ikut berhamburan menyelamatkan diri mengantisipasi runtuhnya gedung sekolah tersebut," jelas Kepala Kepolisian Sektor Kecamatan Bontocani, AKP Syahring.

Sementara itu, di Kabupaten Sinjai, gempa ini mengakibatkan 13 warga Desa Patalassang, Kecamatan Sinjai Timur. Korban gempa ini kebanyakan mengalami luka bakar karena saat kejadian, mereka sedang memasak pada pesta peringatan kehamilan memasuki tujuh bulan di bawah kolong rumah panggung.

"Mereka sedang mengadakan pesta tujuh bulan dan saat gempa terjadi, rumah tempat acara digelar rubuh di bagian dapurnya hingga menimpa warga yang sedang memasak di kolom rumah," terang Kepala Desa Patalassang, Jamaluddin.

Adapun nama-nama korban masing-masing Salma (50), Murni (50), Misna (25), Sularni (35), Sana (40), Junanda (50), Yusuf (9), Nurhikmat (3), Nurlili (6), Marta (50), Sugiati (25), Aila Arjuna (2), dan Rohani (37). Mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah.

Nurhikmat dan Nurlili merupakan dua bersaudara yang saat kejadian sedang berada di samping ibunya Nurfatiha yang sedang memasak dibawah kolong rumah dengan korban lain.

"Balok penyangga rumah patah dan terdengar dan langsung rubuh sehingga kami tidak sempat menyelamatkan diri," ungkap Nurfatiha.

Sementara itu, Bupati Sinjai, Andi Rudiyanto Asapa saat mengunjungi para korban menyampaikan agar masyarakat tetap waspada karena bencana datang kapan saja dan memerintahkan kepada pihak RSUD Sinjai untuk membebaskan segala biaya pengobatan dan kesehatan para korban sampai mereka sembuh dan kembali ke rumahnya masing-masing.

Rudianto juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke Kecamatan Patimpeng dan sekitarnya untuk melihat kondisi masyarakat sekitar yang masih merupakan rumpun keluarganya.

Berita Lainnya:


Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved