Banyak Desa Tak Dikirimi Beras Miskin
Beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Kabupaten Garut diduga diperjual belikan oleh sejumlah
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Zezen Zaenal
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Kabupaten Garut diduga diperjual belikan oleh sejumlah oknum petugas Badan Urusan Logistik (Bulog) Garut. Penyelewengan ini terjadi pada saat pendistribusian raskin kepada masyarakat.
Pembina Barisan Anak Indonesia Bersatu (BAIS) Kabupaten Garut, Asep Imam Susanto, mengatakan berdasarkan hasil penelusuran yang diketahui telah terjadi penyelewengan raskin di sejumlah daerah.
Bahkan, kata Asep, pihaknya telah mengantongi sejumlah bukti otentik mengenai praktik jual beli raskin oleh oknum petugas kepada penadah.
Modus yang digunakan oleh oknum petugas tersebut, kata Asep, yakni dengan cara mengambil jatah raskin untuk desa dari gudang Bulog. Selanjutnya, ujar Asep, beras itu dijual ke sejumlah penadah.
"Oknum petugas itu diketahui memalsukan tanda tangan dan stempel desa. Makanya seolah-olah beras itu sudah dikirim ke desa, padahal dijual," ujar Asep Imam di Garut.
Dikatakan Asep, akibat praktik jual beli raskin tersebut, jatah raskin yang seharusnya diterima pihak desa pada April 2012 lalu tidak sampai ke rumah tangga sasaran (RTS). Padahal, kata dia, setelah dicek ulang, jatah raskin itu sudah dikirim dari gudang Gudang Bulog Garut.
"Para kepala desa mengaku belum menerima jatah raskin bulan April. Berasnya tidak sampai ke desa. Ini terjadi di puluhan desa di seluruh wilayah Garut," katanya.
Menurut Asep, penelurusan yang dilakukan BAIS diawali dari laporan sejumlah kepala desa yang mengaku belum menerima jatah raskin. "Kami sempat dampingi para kepala desa untuk mengecek ke Bulog. Tapi ternyata dari Bulog-nya sudah dikirim. Harusnya sudah sampai sejak April lalu. Tapi entah ke mana berasnya," ujarnya.
Salah seorang kepala desa di Kecamatan Banyuresmi yang enggan disebutkan namanya, mengatakan jatah raskin bulan April untuk desanya belum diterima. Padahal jatah beras itu oleh Bulog sudah dikirim ke Kecamatan Banyuresmui.
Modus serupa, kata dia, terjadi pula di desa lainnya. Namun setelah pihak desa meminta klarifikasi pihak Bulog, pihak Bulog langsung menggantinya.
Koordinator Satuan Kerja (Satker) Raskin Bulog Kabupaten Garut, Zulkarnaen, mengatakan pihaknya telah menerima pengaduan dari sejumlah kepala desa yang belum menerima jatah raskin untuk April.
"Padahal sudah dikirim. Bahkan berkas tanda terimanya sudah ditandatangani serta distempel oleh pihak desa," kata Zulkarnaen saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon.
Baca juga: