Sabtu, 4 Oktober 2025

Peringkat Logistic Performance Index RI 2012 Melonjak

Bank Dunia pada awal minggu ini merilis data logistic performance index (LPI) 2012.

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Peringkat Logistic Performance Index RI 2012 Melonjak
(Tribunnews/Hendra Gunawan)
Bongkar muat kapal di JICT, Tanjung Priok

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Bank Dunia pada awal minggu ini merilis data logistic performance index (LPI) 2012. Dalam hasil riset LPI 2012, Indonesia berhasil naik peringkat dari posisi 75 di tahun 2010 menjadi posisi 59 di tahun 2012 ini, dengan kenaikan indeks dari 2.76 menjadi 2.94.

Indeks LPI memiliki rentang nilai antara 1 hingga 5, dengan capaian indeks 5 sebagai yang terbaik. Peningkatan ini memang belum membawa Indonesia menjadi yang terbaik di kawasan asia tenggara. Namun peningkatan ini menunjukkan perbaikan yang signifikan, di saat negara-negara tetangga, kecuali Singapura, mengalami stagnasi atau penurunan peringkat. Terlebih, indeks ini dicapai dalam kondisi belum selesainya pembangunan infrastruktur utama logistik, seperti pelabuhan-pelabuhan baru dan soft infrastructure sebagai penunjangnya.

Kenaikan tertinggi dalam indikator tersebut terjadi di wilayah soft infrastructure yang meliputi kompetensi logistic handler dan kemampuan pemilik barang untuk mengetahui di mana saat ini barangnya berada (tracking and tracing). Indikator kompetensi logistic handler meningkat dari 2.47 di tahun 2010 ke 2.85 di tahun 2012, sedangkan tracking and tracing dari 2.77 hingga 3.12.

“Hasil LPI ini tentu sejalan dengan program peningkatan produktivitas yang mulai dicanangkan di wilayah kerja Pelabuhan Indonesia II, terutama Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pintu gerbang utama pengapalan internasional,“ ujar Cipto Pramono, Direktur SDM dan Umum PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), yang juga merangkap sebagai Plt. General Manager Cabang Tanjung Priok.

Kemudahan tracking dan tracing ini akan semakin efektif saat Indonesia Logistic Community System (ILCS), sistem online hasil kerja sama Pelabuhan Indonesia II dan PT Telkom, mulai diterapkan. ILCS akan memungkinkan pemilik barang secara real time bisa mendapatkan informasi mengenai pengurusan barang miliknya.

Sistem ini akan mulai diuji-coba-operasikan pada 1 Juli 2012 dan dibuat sebagai gerbang e-payment layanan logistik nasional dengan 4 (empat) layanan berupa penyediaan layanan port community system, inaport net, domestic manifest, dan tracking system. Keberadaan sistem ini tentu sebagai bagian transformasi layanan Pelabuhan Indonesia II dalam mengelola pelabuhan-pelabuhannya agar semakin mengefisiensikan sistem logistik di Indonesia. Nantinya, pemilik barang akan dapat mengetahui di mana barangnya saat ini berada, proses administrasi apa yang harus dilengkapi, dan berapa yang harus dibayar. Semuanya dapat diakses secara mudah dan transparan.

Baca juga:

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved