Kamis, 2 Oktober 2025

Nasib Anas di Demokrat

SBY Dituding Kudeta Terselubung Terhadap Anas Urbaningrum

Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle, Syahganda Nainggolan, menilai, langkah Ketua Dewan

Penulis: Y Gustaman
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto SBY Dituding Kudeta Terselubung Terhadap Anas Urbaningrum
Kurnia Prastowo Adi/Tribun Jambi
Presiden SBY

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yogi Gustaman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle, Syahganda Nainggolan, menilai, langkah Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak mengundang Ketua Umum Anas Urbaningrum, saat menerima DPD Demokrat di Cikeas, Selasa (12/6/2012) malam merupakan ‘kudeta terselubung.’

“Tindakan SBY dapat dipandang mengangkangi aturan main organisasi partai. Ini tidak mendidik terbangunnya pembelajaran politik yang benar dan etis bagi masyarakat luas, khususnya kader Demokrat tingkat bawah yang cinta partainya,” ujar Syahganda di Jakarta, Kamis (14/6/2012).

Kendati nama Anas dihadang isu berat terkait dugaan korupsi, keberadaannya selaku ketua umum Partai Demokrat yang dihasilkan melalui keputusan tertinggi dari forum kongres, tetap harus dihargai demi terjaganya wibawa konstitusi partai baik de facto maupun de jure.

Dikatakan Syahganda, bila kepemimpinan Anas akan membawa risiko penjatuhan pun, terdapat tata tertib yang telah dirumuskan bersama sebagaimana diatur Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.
Langkah SBY, kata Syahganda, yang tendensius menyisihkan Anas jelas menjadi bumerang.

Sehingga hal itu bukan saja melukai perasaan kader-kadernya, tetapi lebih jauh berakibat melemahkan semangat para kader. Bahkan, dimungkinkan cara-cara tidak terpuji SBY itu, diikuti oleh para petualang partai di dalam Demokrat.

“Yang paling fatal adalah buat masyarakat umum, karena pembelajaran politik model SBY ini sama sekali tidak bermartabat dengan merusak mekanisme organisasi serta faktor etika. Kalau itu dipraktikkan elemen lain, akan semakin rusak tatanan kemasyarakatan dan kepolitikan bangsa,” katanya.

Syahganda menyebut perilaku Presiden SBY berbanding lurus dengan karakter rezim Soeharto jika menunjukkan ketidaksukaan pada kepemimpinan partai, yang kerap mengarahkan hasrat politiknya untuk tujuan ‘menggulingkan’ seseorang dari jabatan ketua umum.

“Jadi, sebagai anak bangsa yang cinta akan demokrasi, saya mengharapkan SBY tidak berperilaku sama dengan Soeharto. SBY harus menjadi Presiden yang bermoral sekaligus negarawan, walau di sisi lain menjabat ketua Dewan Pembina Demokrat,” ungkap Syahganda.

KLIK JUGA:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved