Maros Dalam Keadaan Siaga Satu

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muthmainnah Amri

TRIBUNNEWS.COM PANGKEP -Suasana Kota Maros sedang mencekam, Rabu (13/6/2012). Ribuan massa menyerbu Kantor Bupati Maros di Jl Jenderal Sudirman. Massa ingin bertemu Bupati Maros M Hatta Rahman untuk menyampaikan aspirasi mereka menolak rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kabupaten Maros mendesak Pemkab Maros tidak mendukung rencana tersebut.

Aparat kepolisian pun berinisiatif menurunkan tim negosiator yang dihuni 17 Polwan. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Demonstran semakin marah karena polisi membentuk berikade di pagar Kantor Bupati. Massa bermaksud menduduki Kantor Bupati sehingga aksi dorong antara massa dengan aparat tidak dapat dihindari.

Danki Dalmas yang diturunkan untuk membubarkan massa juga nihil. Justru pengujuk rasa semakin menjadi jadi. Baku lempar pun terjadi di antara mereka. Sesaat kemudian upaya penyemprotan air pun dilakukan Dinas Pemadam Kebakaran. Massa justru tidak mundur, mereka pun membakar ban bekas, menutup jalan dan merusak pos pengamanan yang berada di sekitar Kantor Bupati.

Tindakan ini membuat aparat kepolisian menetapkan kondisi Siaga Satu terjadi di Maros. Polisi pun mulai mengamankan objek vital dengan melibatkan unsur TNI, Satpol PP, Dishub dan security bandara. Kompi Dalmas Polres Maros dibantu Unit Raimas beserta masyarakat sekitar berhasil membubarkan massa. Serta menangkap beberapa orang yang diduga melakukan pengrusakan dan penjarahan toko.

Situasi diatas merupakan simulasi sistem pengamanan kota yang terjadi di Maros. Maros menjadi Kabupaten kedua yang menggelar kegiatan ini yang dihadiri Kapolda Sulsel Irjen Pol Mudji Waluyo yang didampingi Kapolres Maros AKBP Ferdinan Pasaribu. Simulasi pun berakhir dengan evaluasi yang dipaparkan langsung Kapolda.