PMKRI Gelar Rakernas di Manokwari

Tayang: Senin, 11 Juni 2012 01:34 WIB

Penulis: Ferdinand Waskita

/GANI KURNIAWAN

Demonstran longmarch menggelar unjuk rasa melintas Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (20/3). Dalam aksinya massa yang berjumlah sekitar 100 mahasiswa gabungan dari PB HMI, PP PMKRI, Presidium GMNI dan PP GMKI yang melakukan longmarch dari kawasan Dago ke sekitar Gerbang Tol Pasteur ini menuntut duet SBY-Boediono turun dari jabatannya sebagai presiden dan wakil presiden jika sampai menaikan harga bahan bakar minyak (BBM), karena akan berdampak semua harga kenutuhan pokok naik yang dapat menyengsarakan rakyat. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Baca Selanjutnya:

Kakorlantas Irjen Agus Suryo Nugroho: Personel Polantas Wajib Terapkan Empat Prinsip Keadilan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Mahasisawa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Manokwari, Papua Barat. PMKRI cabang Manokwari menjadi pelaksana Rakernas berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) di Pontianak pada November 2011 tahun lalu.

"Dengan mengusung tema Mewujudkan Perubahan Menuju Bangsa Yang Adil dan Sejahtera Melalui Organisasi Yang Kontributif, Berbasis, dan Konsisten, PMKRI akan merumuskan kebijakan-kebijakan strategis organisasi secara nasional," kata Ketua Presidium PP PMKRI Parlindungan Simarmata dalam keterangan pers, Minggu (10/6/2012).

Parlindungan mengatakan hal ini dilakukan PMKRI dalam kerangka memperjuangkan visi Terwujudnya Keadilan Sosial, Kemanusiaan, dan Persaudaraan Sejati. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 11-17 Juni 2012, akan dibuka oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Mahfud MD, sekaligus memberikan Kuliah Umum kepada peserta.

Rakernas sendiri terbagi dalam dua rangkaian kegiatan yakni Seminar Nasional selama 2 hari yang menghadirkan tokoh-tokoh nasional dan juga tokoh-tokoh daerah Papua Barat.

"Ada pun tema-tema seminar antara lain restorasi system politik Indonesia, pencegahan dan pemberantasan korupsi, pelestarian lingkungan hidup berbasis kearifan lokal, evaluasi otonomi khusus, dan juga manajemen organisasi," imbuh Parlindungan.

Sedangkan, session kedua, kata Parlindungan, akan diisi dengan pembedahan dan perencanaan serta program kerja strategis organisasi. Parlindunga mengungkapkan tema-tema seminar diplih berdasarkan isu-isu strategis yang menurut PMKRI perlu mendapat perhatian yang lebih serius dari segenap elemen bangsa. Akan hadir dalam seminar nasional antara lain Pastor Frans Magnis Suseno, SJ. Danang Widjatmiko dari ICW, KPK, Komisi Yudisial, Taufan Rotorasiko (Ketua KNPI), Ketua MRP Vitalis Yunte, Wakil Gubernur Papua Barat, dan juga Wakil Bupati Manokwari.

"Dalam proses kegiatan ini PMKRI akan mencoba untuk membuat sebuah formulasi tentang bagiamana system pembinaan kaum kuda saat ini sehingga mampu untuk membangkitkan kembali semangat juang para kaum muda yang merupakan anak-anak bang yang akan menjadi penentu arah bangsa kedepan," ujarnya.

PMKRI juga menyerukan dan mengajak seluruh komponen terumata komponen pemuda untuk melakukan sebuah konsolidasi yang berkesinambungan sehingga agenda perubahan di bangsa ini dapat terwujud.

Ia mengatakan dimana kondisi bangsa ksaat ini sudah sangat memprihatinkan karna ketidak mampuan dan kitidak berpihakan para pemerintah terhadap kebutuhan masyarakatnya. Para penguasa dan elite politik,lanjutnya, hanya mampu mempertontonkan bagimana mereka melakukan pembohongan-pembohongan publik yang tentunya menyakiti hati masyarakat.

"kondisi bangsa kita sudah mencapai titik nadir yang akan mempercepat tergadainya bangsa ini kepada para pihak-pihak asing yang sedang berlomba untuk menguasai bangsa kita. maka tidak ada kata lain selain melakukan perubahan," tukasnya.