Presiden Suriah Bantah Bunuh 100 Warga Houla

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Suriah, Bashar al Assad, membantah keterlibatan pasukan Pemerintah, dalam insiden pembantaian di wilayah Houla Suriah beberapa pekan yang lalu.

Diketahui pada 25 dan 26 Mei 2012 kemarin, sebanyak 100 orang tewas ditembak atau ditikam dengan pisau dari jarak dekat di wilayah Houla, Suriah. Sebagian besar korban merupakan anak-anak.

Bashar menilai, pembantaian itu sebagai kejahatan yang keji. "Apa yang terjadi di Houla dan tempat-tempat lain (di Suriah) adalah pembantaian yang brutal, yang tidak akan dilakukan oleh monster sekali pun," ujarnya dalam pidato di parlemen yang disiarkan melalui televisi, hari Minggu (3/6/2012).

"Jika kita tidak merasakan sakit dan sesak di dada setelah mengetahui kejadian itu, terutama yang menimpa anak-anak, maka kita bukan manusia," lanjutnya.

Bashar terang-terangan membantah tudingan Dewan Keamanan PBB, dan Liga Arab, bahwa yang melakukan serangan itu adalah tentara pro-Pemerintah Suriah. Ia malah menuding kelompok teroris, yang didukung kekuatan asing, sebagai pihak yang melakukan kekejian tersebut.

Menurut Bashar satu-satunya cara untuk keluar dari krisis ini adalah melalui dialog politik. Namun ia menegaskan pemerintah tidak akan bersedia berunding dengan orang-orang yang tidak mewakili kepentingan rakyat Suriah.

Pembantaian ini memicu kecaman internasional dan membuat beberapa negara mengusir diplomat Suriah untuk memprotes insiden di Houla.Utusan internasional untuk Suriah, Kofi Annan, mengatakan hari Sabtu bahwa ia frustrasi karena Assad gagal mewujudkan berbagai janji untuk mengatasi masalah. (bbc)

Klik Juga: