Minggu, 5 Oktober 2025

PRT Indonesia Kerja di Malaysia Lagi

Pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia kembali masuk ke Malaysia.

zoom-inlihat foto PRT Indonesia Kerja di Malaysia Lagi
NET
Sejumlah wanita berniat membuat paspor untuk bekerja di Timur Tengah.

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia kembali masuk ke Malaysia, setelah Pemerintah Indonesia sebelumnya melarang pengiriman tenaga kerja ke negara tersebut selama tiga tahun.
Menurut New Sunday Times, MInggu (3/6/2012). sebanyak 29 PRT tiba di Malaysia empat hari lalu.

"Kami mendatangkan 29 orang, karena banyak calon PRT yang mundur akibat birokrasi di sistem perekrutan di Indonesia," kata Jefrey Foo, presiden asosasi pengerah pembantu asing di Malaysia.

Foo mengaku jumlah PRT yang datang ke Malaysia terlalu sedikit. Namun, kedatangan mereka masih lebih baik ketimbang tidak ada sama sekali. KBRI Malaysia juga membenarkan kedatangan PRT tersebut.

"Kami dihubungi agen hari Sabtu kemarin. Kami diberitahu bahwa akan ada 106 PRT, tapi yang benar-benar tiba di Malaysia 29 orang," kata Suryana Sastradiredja, dari bagian penerangan, sosial, dan budaya KBRI di Kuala Lumpur, Minggu.

Suryana mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan jumlah PRT Indonesia ke Malaysia menurun. Salah satunya faktor gaji.

Dengan standar kemampuan yang sama, PRT Indonesia bisa mendapatkan gaji yang lebih tinggi di Singapura, Taiwan, Hong Kong, atau Korea Selatan.

Selain itu, biaya untuk mendatangkan PRT Indonesia ke Malaysia mencapai sekitar 4.500 ringgit per orang.

"Mungkin. agen-agen di sini menganggap mendatangkan PRT Indonesia tidak lagi menguntungkan," papar Suryana.

"Ada juga faktor keamanan. Mungkin PRT Indonesia lebih memilih negara-negara dengan perlindungan tenaga kerja yang lebih baik," katanya.

Menurut Suryana. permintaan PRT Indonesia di Malaysia masih tinggi. Data yang ia peroleh menunjukkan. saat ini ada 30 ribu-50 ribu majikan yang berminat merekrut PRT Indonesia. Namun, ia mengaku pesimistis apakah permintaan itu bisa dipenuhi.

"Ini kan menjelang hari raya. Biasanya para calon pergi ke Malaysia setelah hari raya," paparnya.

Foo memprediksi, jumlah PRT Indonesia yang masuk ke Malaysia mencapai 3.000 orang per bulan.

Indonesia menerapkan moratorium pengiriman tenaga kerja ke Malaysia, setelah terjadi kasus-kasus perlakuan buruk terhadap mereka di Malaysia.

Kedua negara mengumumkan pencabutan moratorium pada Desember lalu, setelah dicapai kesepakatan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik kepada para tenaga kerja Indonesia.

Selain Indonesia, Kamboja juga memberlakukan moratorium serupa sejak Oktober lalu. (*)

BACA JUGA

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved