JK: Masak Kita Harus Masuk Zona Waktunya Singapura?
JK hari ini akan menjelaskannya dalam bincang-bincang dengan jurnalis di Kantor Pusat PMI di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA— Wakil Presiden RI periode 2004-2009, M Jusuf Kalla, Selasa (29/5/2012) siang ini, akan membeberkan alasan mengapa ia menolak perubahan zona waktu di Indonesia.
"Pak JK (Jusuf Kalla) pasti ada alasannya. Beliau tidak akan sembarang menolak begitu saja," kata anggota staf Jusuf Kalla, Suryadi Adam (Yadi), kepada Kompas, Senin (28/5/2012) malam di Jakarta.
Menurut Yadi, Kalla hari ini akan menjelaskannya dalam bincang-bincang santai dengan para jurnalis di Kantor Pusat Palang Merah Indonesia di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta.
Menurut catatan Kompas, Kalla menilai rencana pemerintah menyatukan zona waktu di Indonesia sebagai gagasan yang berlebihan, dengan tujuan yang tak masuk akal. "Apa urusannya hendak menaikkan kinerja pasar modal, lalu lebih dari 200 juta penduduk disusahkan?" kata mantan Kalla di Jakarta, pekan lalu.
Dengan penyatuan itu, waktu di Indonesia akan sama dengan waktu di Singapura dan Hongkong. Kalla menepis zona waktu akan menaikkan kinerja pasar modal.
"Pasar modal akan sangat maju bukan karena mengubah zona waktu, melainkan karena meningkatnya produktivitas perusahaan, efisiensi berjalan baik, dan adanya kepercayaan. Tak ada urusan dengan perubahan zona waktu itu. Kita ini negara besar, masak harus masuk ke zona waktu Singapura. Singapuralah yang harus masuk ke zona waktu kita. Jangan dibalik-balik," ujar Kalla.
baca juga:
- 6 Tahun Skandal Lapindo, Warga Porong Gelar Ruwatan Lumpur
- Komnas PA: Penawaran Bea Siswa Jangan Pakai Nama Rokok
- Misykat Ajak Umat Islam Mengerti Ancaman Bahaya Liberalisme
- Penyeragaman Zona Waktu Indonesia Pakai Wita