Buyung Sempat Didesak Cabut Pernyataan Soal SBY di Kick Andy
Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Adnan Buyung Nasution
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Adnan Buyung Nasution pernah suatu kali sempat diminta oleh rekannya saat itu, T.B Silalahi untuk mencabut pernyataan dan menghentikan tayangan Kick Andy kala itu.
"Saya tahu karena ditelepon oleh TB Silalahi, 'bang, saya ini dekat dengan presiden, saya tahu perasaannya terpukul sekali dengan pernyataan abang itu," ujar Buyung dikutip dari bukunya berjudul 'Nasihat untuk SBY'.
Kalimat apakah yang membuat SBY terpukul? Ternyata kala itu, ketika Buyung sedang menjalani sesi tayang untuk episode Kick Andy, dia sempat melayangkan kalimat yang spontan di dalam sesi tersebut dikala dirinya belum dilantik Presiden menjabat sebagai anggota Wantimpres.
"Kalau dari sepuluh nasihat saya hanya satu yang diterima, berarti gagal, tidak ada gunanya saya kasih nasihat, lebih baik saya keluar dan cabut dari situ," kata Buyung spontan.
Tanpa disadari, ternyata kalimat pendiri Yayasan LBH Indonesia ini dikutip oleh pihak acara yang selalu menampilkan Andy F Noya sebagai pembawa acaranya untuk iklan sebelum tayang dua minggu kedepan.
Setelah tayang, ternyata promosi tersebut mendapat perhatian masyarakat dan dipantau pula oleh Presiden SBY, keluarga serta orang-orang dekatnya, termasuk TB Silalahi.
Diminta untuk mencabut pernyataannya dalam tayangan tersebut, Buyung pun enggan melakukan. Sebab, tayangan itu sudah menjadi hak penuh pihak penyiar untuk menayangkan atau tidak.
Tidak hanya Buyung saja rupanya yang diminta mencabut pernyataan yang ditayangkan itu, ternyata Andy F Noya pun dihubungi oleh pihak istana untuk meminta mencabut tayangan itu.
"Saya katakan saya tahu, tidak keberatan kok. Bukan saya yang minta untuk dihentikan tetapi terserah kalian lah," kata Buyung.
Entah bagaimana, Buyung tetap menyaksikan tayangan tersebut pada tanggal 3 Mei 2007 yang menampilkan dirinya berdialog dengan Andy F Noya dan tayangan yang dianggap 'mengganggu' pihak istana itu diulang pada hari Minggu.