Golkar-Demokrat Mustahil Koalisi Pada 5 Pilkada di Sulsel
Dua partai politik raksasa di Sulawesi Selatan, Partai Demokrat dan Partai Golkar dipastikan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Adin Syekhuddin
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Dua partai politik raksasa di Sulawesi Selatan, Partai Demokrat dan Partai Golkar dipastikan tidak akan berkoalisi di suksesi pilkada yang akan digelar di lima kabupaten/kota di Sulsel.
Direktur Insert Institute, Muh Aris mengatakan Partai Demokrat dan Partai Golkar mustahil berkoalisi di Pilkada Takalar, Bone, Palopo, Bantaeng, dan Sinjai karena terbentur oleh kepentingan di Pemilihan Gubernur Sulsel.
Tahapan pilkada di Bone dan Palopo bersamaan dengan tahapan pilgub Sulsel, sedangkan tahapan di Pilkada Takalar, Bantaeng, dan Sinjai bersinggungan dengan tahapan pilgub Sulsel. "Sulitnya karena di Bone dan Palopo tahapan pilkadanya bersamaan dengan Pilgub, sedangkan di Takalar, Bantaeng, dan Sinjai tahapannya bersinggungan dengan pilgub. Kalau mereka memaksakan koalisi dipastikan calonnya yang bingung," kata Aries, Kamis (24/5/2012).
Partai Demokrat dan Golkar memutuskan dan bahkan telah mendeklarasikan untuk bersaing di Pilgub Sulsel. Partai Golkar mengajukan Incumbent Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sebagai jagoannya dan Partai Demokrat mengusung Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin sebagai kandidatnya.
Sementara itu, Direktur Analisis Media Lingkaran Jurnal Indonesia (LJI) Deddy Alamsyah pun mengungkapkan hal yang serupa. Menurutnya, koalisi antara Golkar dan Demokrat di pilkada bukanlah sesuatu yang baru.
Di Pilkada Gowa misalnya, Partai Golkar dan Partai Demokrat memutuskan untuk bersatu dalam koalisi untuk memenangkan pasangan calon incumbent Ichsan Yasin Limpo-Razak Badjidu.
"Tapi untuk pilkada di lima daerah itu sepertinya memang sulit mereka lakukan karena terbentuk kepentingan mereka di Pilgub," kata Deddy.
Baca juga: