Maskapai Penerbangan Qantas Bakal Kurangi 500 Karyawannya
Perusahaan penerbangan Australia Qantas, Senin, mengatakan akan memangkas 500 pekerjaannya
TRIBUNNEWS.COM SYDNEY, - Perusahaan penerbangan Australia Qantas, Senin, mengatakan akan memangkas 500 pekerjaannya
Pengurangan jumlah pekerja ini menurut AFP akibat gelojak harga bahan bakar dan kerugian dalam rute internasional.
Bukan hanya itu. Qantas juga akan melakukan efisiensi perawatan pesawat. Maskapai Negeri Kangguru ini akan memusatkan pemeliharaan pesawat tingkat berat di Bandara Avalon, Melbourne dan Brisbane.
Sementara, untuk pemeliharaan ringat dipusatkan di Bandara Tullamarine, Melbourne.
Chief Executive Officer Qantas Alan Joyce mengatakan, langkah tersebut mampu menghemat biaya sebesar A$ 70 juta hingga A$ 100 juta setahun. Menurutnya, biaya pemeliharaan pesawat Qantas 30% lebih tinggi dari pesaingnya.
Selain itu, Qantas juga berharap bisa mengurangi biaya pemeliharaan pesawat hingga 60%. "Kami tidak memperoleh keuntungan dari pesawat generasi terbaru jika kami terus melakukan pemeliharaan besar dengan cara yang sama dengan 10 tahun lalu," kata Joyce dalam siaran persnya, Senin (21/5).
Hingga pukul 12.46 waktu Sydney, harga saham Qantas telah turun 0,4% ke level A$ 1,425 per saham. Tahun lalu, harga saham tersebut anjlok 32%.
Langkah ini menyusul kemerosotan 83 persen pada semester pertama laba bersih dalam enam bulan sampai Desember dan pengumuman itu akan menunda pengiriman dua superjumbo A380 oleh tiga tahun sebagai bagian dari pemotongan belanja.
Dalam reorganisasi, Qantas akan berhenti pemeliharaan berat di Tullamarine di Melbourne pada bulan Agustus, dengan pekerjaan yang dikonsolidasikan di Avalon, fasilitas lain di dekat ibukota negara bagian Victoria, dan Brisbane.
Dari pemotongan, pekerjaan 500 yang mengisyaratkan dalam pengumuman laba pada bulan Februari, 422 akan hilang di Tullamarine, sedangkan 113 akan di Avalon. Sebanyak 35 posisi baru juga akan dibuat.