Pesawat Presiden Punya Kamar Tidur dan Ruang Kerja
Pemerintah Indonesia memutuskan membeli pesawat kepresidenan buatan perusahaan Amerika Serikat, Boeing Business Jets 2.

TRIBUNNEWS.COM- JAKARTA - Pemerintah Indonesia memutuskan membeli pesawat kepresidenan buatan perusahaan Amerika Serikat, Boeing Business Jets 2. Pesawat seharga 91.209.560,61 dolar AS atau kurang-lebih Rp 820 miliar itu akan didatangkan Agustus tahun depan.
Lalu apa kelebihan pesawat tersebut sehingga memikat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono? "Pesawat ini sangat ideal untuk kepala negara, konglomerat dan pimpinan perusahaan," ujar Presiden Boeing Business Jets (BBJ) Stephen R Taylor.
Stephen mengatakan BBJ didedikasikan untuk menyuguhkan pesawat komersial terbaik dalam melayani penerbangan pribadi. "Kami menawarkan kepada pelanggan kami berbagai macam produk Boeing yang dapat disesuaikan untuk keperluan pribadi, perusahaan swasta, maupun pemerintah," ujar Stephen dalam situs Boeing.
Pesawat-pesawat komersial Boeing diilhami keinginan menjawab permintaan pasar, yang menghendaki adanya pesawat dengan ruangan memadai sehingga leluasa saat bepergian, memiliki keandalan tinggi, dan dukungan jaringan terluas di seluruh dunia.
"Basis pelanggan kami terdiri orang-orang yang menempatkan premi tinggi pada mobilitas, baik untuk pesawat dan dirinya sendiri. Mereka tidak mau terkungkung ketika melakukan perjalanan, melainkan lebih suka hidup seperti yang mereka alami saat di daratan yakni dapat mengakses ke kantor, ada kamar tidur, ada mandi, tersedia fasilitas makan, ada tempat hiburan dan banyak lagi," kata Stephen.
Salah satu kelebihan BBJ 2, dapat cepat diubah dari angkutan VIP, menjadi angkutan staf bahkan tentara untuk memberikan pasokan bantuan bencana atau untuk evakuasi medis. Fungsi pesawat yang memiliki panjang badan 39,5 meter, lebar sayap 35,8 meter, dan tinggi 12,5 meter dapat dirombak kurang dari 8 jam.