Tribunners / Citizen Journalism
Satu Keluarga Satu Anak Perempuan, Ide Brilian Agar Indonesia Tidak Punah
Penata Kependudukan dan KB Ahli Madya Perwakilan BKKBN Sultra Dr. Mustakim menyoroti pernyataan viral dokter Hasto, Kepala BKKBN RI
Tentu saja ada juga yang hanya punya anak dua, maka pengganti kedua orang tuanya sangatlah pas yaitu dua orang. Nah, persoalannya, jika yang punya anak dua ini (misalnya) meninggal, dan ia tidak meninggalkan anak perempuan satupun, lalu kedua anak laki-lakinya (sebelum menikah) juga meninggal dunia, maka keluarga tersebut dapat dipastikan “wassalam” alias selesai karena tidak punya keturunan lagi (“punah”).
Kenapa perempuan? Karena yang bisa melahirkan memang hanya perempuan. Pernyataan ini sekaligus menyanggah tentang anggapan sebagian pakar yang menyebut pernyataan dokter Hatso sebagai tidak responsif gender. Masalahnya, apakah peran melahirkan saat ini sudah bisa tergantikan oleh kaum laki-laki?
Kesimpulannya, meskipun BKKBN selama ini menekan angka kelahiran, namun BKKBN juga tetap menganjurkan agar keluarga di Indonesia berusaha tetap “menghadirkan” anak perempuan agar proses kelahiran dan kehidupan bangsa Indonesia terus berjalan stabil dan seimbang.
Jika masing-masing keluarga di Indonesia tidak bisa menghadirkan satu anak perempuan (dan pastinya hal ini tidak mungkin bisa karena memang merupakan wilayah takdir Tuhan untuk menentukan jenis kelamin anak yang dilahirkan), setidaknya jumlah WUS yang ada saat ini bisa terus tergantikan oleh WUS-WUS berikutnya.
Tentunya, karena garapan BKKBN disamping kependudukan juga adalah keluarga-keluarga se-Indonesia, maka bicara tentang angka TFR dan tentang “1 keluarga punya 1 anak perempuan” se Indonesia adalah berbicara tentang angka rata-rata, seperti penyampaian dokter Hasto di atas.(*)
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.