Tribunners / Citizen Journalism
Mengapa Produk Barat di Rusia Tetap Eksis Meski Ada Sanksi Berat ke Rusia?
Lebih dari 1.300 perusahaan mengumumkan mereka keluar dari Rusia atau membatasi operasi sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina.
Impor paralel tidak dilarang berdasarkan hukum internasional dan diizinkan oleh beberapa negara untuk barang tertentu, termasuk Jepang dan Inggris.
Umumnya digunakan untuk memastikan pasokan obat-obatan penting. Tapi di Rusia telah memperluas daftarnya ke barang-barang konsumsi yang lebih umum.
Hasil surve ini diungkapkan Justine Nolan, Direktur Institut Hak Asasi Manusia Australia di UNSW Sydney.
Ketersediaan produk Apple, yang sering kali terkena sanksi barat, memberikan contoh tipikal bagaimana rezim impor paralel Rusia bekerja dalam praktiknya.
Pengecer produk Apple terbesar di Rusia, re:Store, tutup selama beberapa bulan sejak pecahnya perang, guna menilai situasi.
Ketika re:Store dibuka kembali pada September 2022, ritel tersebut telah mengubah namanya menjadi Restore.
Mereka memperluas jangkauannya, tidak hanya menjual produk Apple tetapi juga pengering rambut, konsol game, dan peralatan rumah tangga pintar dari produsen lain.
Jurnalis Al Jazeera menelepon layanan konsumen Restore, dengan cara menyamar sebagai pelanggan, mendapatkan informasi mereka menjual produk Apple asli yang bersumber dari Tiongkok dan Dubai.
Importasi produk Apple itu berlangsung tanpa gangguan. Petugas layanan Restore mengatakan, produsen sadar produknya terus dijual di Rusia, namun menutup mata.
Pemain kecil, termasuk penjual perorangan, juga terlibat dalam penyediaan produk Apple di pasar Rusia.

Pasar Online Jadi Alternatif Penting
Para pedagang di Yandex.Market, malah berpromosi akan mengirimkan pesanan dalam dua jam sejak order masuk.
Perusahaan bernama IDstore di situs penjualan Rusia itu tak hanya menawarkan produk Apple, tapi juga aneka komputer, ponsel pintar lain, jam tangan, dan kabel, untuk dijual.
IDstore menurut Rusprofile, sebuah situs web yang mengumpulkan data dari registrasi resmi, terdaftar pada November 2022 dan hanya punya satu karyawan.
Melalui WhatsApp, perwakilan IDstore mengatakan perusahaan mengirimkan barang ke Rusia dari India, Malaysia, Uni Emirat Arab, AS, dan Eropa.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.