Tribunners / Citizen Journalism
Napak Tilas Sunan Kalijaga: Ketika Santri dan Abangan Manunggal dalam Pagelaran Wayang di Ujunggede
Sebab itulah dalam menyebarkan ajaran Islam, Sunan Kalijaga sering menggunakan wayang sebagai mediumnya.
Ketika membahas suasana keagamaan orang Jawa kala itu, Clifford Geertz membaginya dalam tiga kategori, yakni santri, priyayi dan abangan. Ada dua perbedaan umum yang mencolok ketika membahas istilah itu, yakni perbedaan santri dan abangan.
Secara sederhana, Geertz mengatakan santri adalah varian masyarakat di Jawa yang taat kepada ajaran Islam, sedangkan abangan lebih longgar dan tak terlalu taat pada ajaran Islam. Adapun priyayi adalah golongan bangsawan/ningrat yang tak terlalu taat pada ajaran Islam, terpesona pada adat dan kebiasaan yang datang dari leluhur.
Berkat metode dakwah yang digunakan Sunan Kalijaga itulah pelan namun pasti masyarakat Jawa mulai menerima ajaran Islam, bahkan hingga saat ini. Sekali lagi, terjadilah akulturasi.
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Dengan akulturasi itulah maka meskipun ajaran Islam sudah menyebar ke Pulau Jawa, namun kebudayaan yang bernama wayang tetap terjaga. Bahkan kini ada wayang santri yang akan dipentaskan di Desa Ujunggede itu.
Wayang Santri
Ada sejumlah hal menarik dalam rencana pegelaran wayang di Ujunggede itu.
Pertama, adalah wayang, kedua adalah santri, yang kemudian membentuk wayang santri (ketiga), keempat adalah sedekah bumi, kelima adalah Makam Mbah Wongsoreko, dan keenam adalah LESBUMI (NU).
Pertama, wayang. Wayang (biasanya terbuat dari kulit kerbau, sapi atau kambing, sehingga disebut wayang kulit; atau terbuat dari kayu yang kemudian disebut sebagai wayang golek; atau tergambar di kertas atau kain atau kulit kayu sehingga kemudian disebut wayang beber), seperti dilansir Wikipedia, adalah bentuk tradisional dari kesenian wayang yang aslinya ditemukan dalam budaya Jawa dan Bali di Indonesia.
Narasi wayang kulit sering kali berkaitan dengan tema utama kebaikan melawan kejahatan. Dalam kepercayaan dan sastra Jawa, wayang kulit diciptakan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga.
Pada mulanya, pertunjukan wayang kulit kental dengan nuansa agama Hindu atau Buddha. Namun belakangan, wayang kulit banyak dipentaskan dalam nuansa dan suasana Islami, sehingga banyak dalang yang juga bergelar haji, dan para penyanyi atau sinden-nya pun sering mengenakan hijab atau kerudung saat tampil.
Pagelaran wayang di Ujunggede nanti juga diiringi oleh hadrah modern "Laskar Ijo".
Ada pula tokoh-tokoh wayang yang kemudian dibuat dalam konteks kekinian.
Almarhum Ki Enthus Susmono, misalnya. Dalang asal Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, ini menciptakan tokoh-tokoh wayang yang dinamai tokoh-tokoh politik kontemporer seperti mendiang KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Amien Rais, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Alwi Shihab, dan sebagainya.
Dilansir dari laman Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), pertunjukan wayang kulit telah diakui sebagai “Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity” atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga, yang ditetapkan pada 7 November 2003.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kuasa Hukum Reza Gladys Luruskan Isu Pemukulan Sunan Kalijaga, Sebut Tuduhan Tak Sesuai Fakta |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Reza Gladys Laporkan Sunan Kalijaga ke Polisi, Sebut Insiden Pemukulan Hanya Fitnah |
![]() |
---|
Eks Staf Ahli Kapolri Prihatin Kasus Nikita Mirzani Melebar, Soroti Insiden Pemukulan Sunan Kalijaga |
![]() |
---|
Kronologi Barbie Kumalasari jadi Korban Insiden Pemukulan Sunan Kalijaga oleh Pengacara Reza Gladys |
![]() |
---|
Sunan Kalijaga Bawa Kasus Pemukulan Kuasa Hukum Reza Gladys ke Polisi, Ancam Gunakan Cara Sendiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.