Tribunners / Citizen Journalism
Strategi Kreatif Cak Imin dan Kandidat Ideal Ketum PBNU Masa Depan
salah satu strategi Cak Imin dalam memperjuangkan konstituennya di kalangan muda (mahasiswa/mileneal) dan langkah politisnya sering "out of the box'
Karenanya, tak hanya warga PKB dan NU yang mengakui ketokohannya. Pihak luar pun memiliki pandangan yang sama. Ia adalah sosok politikus yang mempunyai karakter, toleran, dan santun. Ia juga bisa berkoalisi dengan siapa saja asal sesuai dengan garis partai PKB dan kemaslahatan umat. Namun, ia juga bisa bersikap tegas meski harus melawan pamannya sendiri, KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Cak Imin sebenarnya bisa mengangkat suara PKB melampaui prestasi yang ada, jika saja ia terpilih menjadi Ketua Umum PBNU. Karena ia adalah salah satu tokoh terbaik NU dan pilihan paling logis. Suara warga Nahdliyyin lebih dari 100 juta.
Apalagi, berdasarkan pengalaman Pilpres kemarin, aura NU di jalur politik praktis sangat kentara. Sosok seperti dirinya memang paling tepat duduk di pucuk pimpinan PBNU. Dengan Begitu PKB-NU akan betul-betul sinergis, sekaligus ia tokoh yang mampu me-Reinterpretasi Khittah NU demi kemaslahatan politik warga Nahdiyyin yang saat ini sering terpinggirkan, sudah waktunya NU-PKB menjadi satu badan; " NU=PKB dan PKB=NU", hanya dengan cara ini kekuatan NU akan menyatu dan mampu mengungguli PDI-P sekalipun. Tentu ini yang paling dikhawatirkan partai lain, dan hanya cak Imin yang mampu melakukannya. lalu bagaimana dengan ketum PKB ? Serahkan saja ke kakannya cak Imin, yaitu Abdul Halim Iskandar !
Wallahu'alam bishawab.
*Pengasuh Pesanten Bina Insan Mulia, Cirebon.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.