Kamis, 2 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Refleksi Pedagogis atas Kunjungan ke Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon

Turun dari mobil, saya berjalan kaki menuju dalem kiai Imam Jazuli. Di kanan dan kiri para santri berdiri mematung.

Editor: Husein Sanusi
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Ustadz Yusuf Mansur. 

Tak terasa waktu berjalan begitu cepatnya. Sinar matahari di ufuk barat semakin redup dan langit mulai berselimutkan gelap. Suara tarkhim mulai berkumandang dari pengeras suara masjid. Para santri dan santriwati hilir mudik menuju masjid. Saya mencukupkan diri atas kunjungan dan silaturahmi kali ini ke dalem kiai Imam Jazuli; sosok ulama visioner yang segala ide-idenya mewujud dalam lembaga pendidikan yang dikelolahnya.

Sepanjang perjalanan pulang meninggalkan Pesantren Bina Insan Mulia, saya teringat sebuah kalimat dari Arif Mufdi Barjaz bahwa “pendidikan menurut Imam Ghazali itu bertujuan mewujudkan kebutuhan spiritual (diniyah) dan material (dunyawiyah). Dengan cara meraih semua kebutuhan itulah maka sempurnalah kebahagiaan manusia (Barjaz, al-Tawjih al-Islami li al-Nasy-i fi Falsafati al-Ghazali, Beirut: Dar al-Andalus, 1981: 23).

Bagi al-Ghazali, pendidikan Islam harus diorientasikan pada tujuan keagamaan dan keduniaan. Saya rasa, jika itu tujuannya maka para wali santri dan wali murid yang mendidik anak-anak mereka di Pesantren Bina Insan Mulia, memiliki peluang besar meraih kesuksesan dunia dan kebahagiaan akhirat. Wallahu a’lam bis shawab.

* Pengasuh Pondok Pesantren Darul Qur'an (DAQU) dan penggagas Gerakan Naional "Indonesia Bersedekah".

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved