Blog Tribunners
Negara Melawan Krisis Ekonomi
Ketua DPR RI, Puan Maharani mendorong pemerintah bisa mewujudkan peningkatan rasio kredit usaha mikro, kecil, dan menengah
Maka dapat diasumsikan akan muncul 10 juta (10.801.650) kepala keluarga penerima bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Apabila setiap kepala Keluarga mendapat bantuan KUR sebesar 10 juta Rupiah, maka total bantuan KUR yang disalurkan akan berjumlah sekitar Rp 108 triliyun (Rp 108.516.500.000.000,-).
Jika diasumsikan pemerintah mampu mendorong Rp 500 triliyun anggaran perbankan untuk program KUR ini, dan pemerintah menyiapkan jaminan asuransi KUR sebesar 1% dari jumlah KUR yakni Rp 50 triliyun.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Peta Jalan Industri 4.0, Kejar Target Jadi 10 Negara Ekonomi Terbesar
Maka masyarakat yang terselamatkan perekonomiannya dari program KUR ini sebesar 50 juta kepala keluarga di seluruh Indonesia.
Sebaiknya pemerintah saat ini melakukan refocusing kepada program kerakyatan semacam ini.
Sehingga basis ekonomi akan menguat, daya beli masyarakat akan meningkat, dan pada gilirannya akan menguatkan ekonomi ditingkat nasional.
Seperti yang diuangkapkan Bung Karno dalam Trisakti-nya, Berdaulat dibidang Politik, Berdikari dibidang ekonomi, dan berkepribadian dalam Kebudayaan.
Dalam fokusnya mengkordinir bank-bank Nasional BUMN untuk menelurkan program-program KUR ini, Menteri BUMN harus menjadi lokomotif utama untuk dapat menguatkan struktur perekonomian nasional.
Sehingga fokus-fokus lain selain pemulihan perekonomian nasional harus dapat dipinggirkan terlebih dahulu.
Menteri BUMN yang berlatar belakang pengusaha juga harus menjadi contoh bagi para pengusaha untuk membangkitkan perekonomian nasional yang sedang butuh likuiditas nasional.
Belakangan santer terdengar Menteri BUMN malah punya niat mengkordinir konglomerat nasional untuk bersama sama mengakuisisi klub sepak bola luar negeri asal Inggris.
Presiden harus segera merapikan seluruh jajarannya untuk dapat merumuskan jalan keluar yang paling tepat dari krisis ini.
Presiden Jokowi dapat juga mencontoh format penangan krisis yang dilakukan Ibu Hj. Megawati Soekarno Putri yang berpengalaman menangani krisis ekonomi tahun 2001-2004 pasca krisis 1998.
Kalau keliru menangani krisis ekonomi ini, bisa saja kabinet Jokowi mengalami krisis ekonomi seperti yang dialami kabinet Soeharto di tahun 1998.
(*H. Mochtar Mohamad adalah Mantan Legislatif & Eksekutif Periode 1999-2012
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.