Tribunners / Citizen Journalism
Membaca Peta Gerakan dan Politik PMII
Perubahan yang dimaksud oleh presiden bersifat multidimensi. Dimensi politik juga bagian dari salah satu aspek yang sedang berubah
Belum lagi, saat Ibukota Negara dipindahkan ke Kalimantan, Indonesia termasuk deretan negara pertama yang berhak menikmati teknologi 5G.
Masa depan berbasis Hightech mustahil dikuasai oleh bangsa kecuali kampus betul-betul serius menggarap pendidikan dan mencetak intelektual yang dipersiapkan menguasai masa depan.
Artinya, PMII dapat menafsir nasihat presiden tentang dampak gilasan perubahan sebagai tantangan akademik. Di sisi lain, PMII adalah gerakan perubahan itu sendiri (agents of change).
Hari-hari ini dan hari-hari esok, pekerjaan paling penting bagi PMII adalah kalkulasi basis massa, dan mengkonversi intelektualisme menjadi kekuatan politik praktis.
Beberapa kader terbaik PMII hari ini banyak yang menduduki jabatan strategis di pemerintahan. Bahkan, Jokowi sendiri mengakui bahwa alumni-alumni PMII telah banyak berjasa dalam membantuk roda pemerintahan.
Perlu disebutkan, Mantan Ketua Umum PMII, Aminudddin Ma’ruf, diangkat sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dengan Kelompok Strategis, 2019-2024.
Pendiri PMII Cabang Depok, Gus Yaqut, malah hari ini tidak sekedar menjadi Menteri Agama “Semua Agama” melainkan “Kuda Hitam” pada Pilpres 2024 nanti. Senior-senior PMII yang membanggakan ini merupakan peta jalan untuk mewujudkan apa yang dimaksud oleh Presiden Jokowi dalam nasehatnya agar PMII mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Jika mau sejenak melacak sejarah lebih jauh, alumni PMII di tahun 2014 kemarin berhasil menjadi menteri, antara lain: Marwan Ja’far, Imam Nahrawi, Khofifah Indra Parawansa, Lukman Hakim Saifuddin, dan Hanif Dakhiri. Tetapi, ini semua sebatas sejarah. Tantangan paling real adalah panggung Pilpres 2024 nanti.
Karenanya, kata perubahan yang dimaksud presiden dapat pula ditafsir sebagai perubahan situasi politik kebangsaan maupun politik kekuasaan.
Politik kebangsaan, salah satunya, upaya mengkonversi intelektualisme kampus menjadi lebih konkrit, yakni berkontribusi nyata pada masyarakat.
Politik kekuasaan secara spesifik berupa peluang bagi PMII di panggung Pemilihan Umum 2024 nanti. Karenanya, konsolidasi basis massa untuk kepentingan paling pragmatis di ranah politik kekuasaan sudah dapat dimulai sejak hari ini.
Terlepas dari semua itu, penulis berharap Kongres XX PMII yang diselenggarakan di enam Zona Wilayah; Kota Balikpapan, Samarinda, Batam, Bekasi, Lombok dan Kota Kendari, mampu melahirkan kebijakan strategis.
Masa depan bangsa dan negara kita belakangan ini tampak sedang digenjet, dihimpit, oleh kekuatan globalis. Negara-negara superpower di dunia benar-benar berpengaruh pada negara kita.
Penulis lihat, kekuatan politik-ekonomi negara super power nyaris sepenuhnya berbasis pada sains-teknologi mereka. Tidak perlu jauh-jauh mencari contoh.
Perkembangan pandemi Covid-19 adalah contoh paling nyata, betapa dunia yang mampu menciptakan vaksin pada akhirnya menjadi negara eksportir yang menguntungkan pendapat negara mereka.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.