Tribunners / Citizen Journalism
Ada Skenario Politik di Balik Desakan Mundur Erick Thohir?
Meminta Erick Tohir turun, sama halnya mendekonstruksi kebijakan presiden dan melukai hati rakyat.
pertumbuhan ekonominya minus 19 persen, Uni Eropa minus 18 persen dan Amerika Serikat minus 14 persen, Singapura minus 13 persen, Indonesia minus 5,32 persen, Korea Selatan mimus 3 persen dan China minus 2,3 persen.
Bahkan pada kuartal II, 10 negara telah ambruk ke jurang resesi seperti, AS minus 32 persen, Jerman minus 10 persen, Perancis minus 2 persen, Italia minus 17,3 persen, Korsel minus 3,3 persen, Jepang minus 2,4 persen, Hongkong minus 9 persen, Singapura minus 12, 6 persen, Inggris minus 20, 4 persen (Kompas.com, 4 September 2020).
Resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun tahun.
Atau dengan kata lain resesi dan depresi dapat dikategorikan sebagai berikut; jika tetanggamu tidak bekerja lagi itu akibat resesi, sedangkan, jika anda diputus hubungan kerjanya itu depresi.
Dalam relasi di atas, sangat tidak rasional dan bijaksana jika pandemi ini dijadikan ajang untuk saling menyalahkan, terutama kepada Ketua PEN dan Ketua pelaksana penanggulangan Covid-19.
Erick Tohir tengah bekerja keras tanpa mengenal waktu, beliau me-lobby beberapa negara untuk mendapatkan vaksin dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
Baca: Erick Thohir Ingatkan Kewenangan Ahok dan Minta Fokus Benahi Masalah di Internal Pertamina
Upaya Erick Tohir pun berbuah hasil, direncanakan Desember 2020, 100 juta warga diseluruh Indonesia akan mendapat injeksi vaksin Corona hingga Februari 2021, Indonesia akan mendapat vaksin sebanyak 200 juta lebih menurut Luhut B. Panjatan dalam keterangan pers nya belum lama ini.
Dengan injeksi vaksin berskala besar itu, maka dipastikan terjadi peredaan kontraksi ekonomi, dan menurunnya secara dramatis angka pandemi Covid-19.
Upaya ketua PEN dan Penangulangan panedemi Covid ini “patut diacungkan jempol” sebagai kerja besar yang secara perlahan namun pasti beliau mampu mengurai masalah pandemi dan resesi ekonomi bersama dengan menteri lainnya mengembalikan Indonesia sehat dan tersenyum.
Para aktivis, penggiat ekonomi, dan elit politik harus tahu ini, jangan hanya mengkritik, menyalahkan dan mendesak mundur menteri tanpa tahu Erick Tohir tengah “sedikit bicara, tapi banyak bekerja”.
Erick Tohir melakukan langkah tersebut sebagai pembantu presiden dan atas perintah Presiden Jokowi.
Meminta Erick Tohir turun, sama halnya mendekonstruksi kebijakan presiden dan melukai hati rakyat.
Terkait BUMN Erick Tohir pun sedang menata kinerja Perusahaan pelat merah yang selama ini carut marut, ia melakukan pembenahan agar ibu pertiwi tersenyum kembali.
BUMN sebagai emiten harus menjadi value for money dan bergerak dinamis melayani kesejahteraan rakyat.
Tak berlebihan, jika BUMN mengusulkan PMN kepada DPR RI dengan besaran Rp 37 triliun merupakan sebuah kesungguhan Erick Tohir membangun kinerja BUMN agar ke depan mampu berkontribusi ke APBN dan pernyertaan dana itu diperuntukkan bagi perbaikan kinerja daya saing serta recovery BUMN akibat dampak pandemi.
Jakarta, 90 September 2020
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.