Tribunners / Citizen Journalism
Menggerek UMKM Menjadi Panglima Ekonomi Nasional
UMKM adalah benteng terakhir dari perekonomian nasional yang menjadi tempat bernaung paling tidak hingga lebih separuh rakyat Indonesia.
Namun, dengan dipercayakannya BRI sebagai Lembaga keuangan yang mengelola penyaluran dana ini maka kita harapkan pemulihan ekonomi nasional akan lebih cepat dari yang diperkirakan.
Kenapa? Sejatinya UMKM adalah pilar ekonomi bangsa yang sudah teruji. Kita lihat
peristiwa krisis moneter 1998 serta berbagai fase kondisi ekonomi Indonesia yang terpojok baik karena faktor politik nasional atau karena imbas krisis ekonomi interanasional seperti yang dihadapi ketika krisis di Yunani tahun 2015 silam.
Dan ini telah membuktikan bahwa UMKM kita benar-benar tangguh menjadi benteng terakhir pertahanan ekonomi nasional.
Hanya saja, tentu sangat miris karena selama ini UMKM hanya menjadi formalitas untuk menyebut program yang telah dibuat seolah-olah berpihak kepada usaha kerakyatan.
Tapi faktanya, dari tahun ke tahun, dari presiden satu ke presiden yang berikutnya, UMKM terus menjadi lagu lama yang diputar-putar tanpa memberi dampak signifikan bagi UMKM itu sendiri.
Kemewahan Baru di Kebiasaan Baru Kini di era pandemi ini, tiba-tiba pemerintah melakukan tindakan pencegahan yang cepat dan nyata dengan langsung menggelontorkan dana yang sangat besar ini.
Ini jelas menunjukkan keberpihakan yang super serius dari pemerintah. Tapi juga sekaligus memberikan PR besar bagi semua pihak.
Bertapa tidak, mengelola dana sebesar itu tentu tidak sederhana karena beberapa hal berikut :
Pertama, lembaga keuangan yang ditunjuk tentu harus bisa mengatur arus dana yang
mengalir ke bawah sesuai dengan harapan dari Pemerintah.
Selain itu lembaga ini harus memahami tujuan program ini hingga ke tingkat ksekutor paling bawah agar prioritas penanganannya ada pada program penyelamatan UMKM, bukan soal business as usual sebuah korporasi.
Kedua, bagi UMKM ini adalah kemewahan baru. Ini bagaikan durian runtuh. Apalagi di
tengah pandemic ini. Memang selama ini UMKM ingin sekali mendapat kepastian atas
kekuatan modal usahanya agar lebih leluasa berusaha.
Yang ketiga, semua UMKM ingin naik kelas.
Mulai dari mikro ke kategori kecil. Kemudian bergerak menjadi menengah dan kalau bisa menjadi usaha besar.
Bagi UMKM kata ini sebenarnya adalah kerangkeng yang membelenggu usahanya. Mau maju tidak cukup modal. Mau bertahan harus kuat dihantam berbagai masalah. Sementara kondisinya sangat rentan terhadap keberlangsungan bisnisnya.
Maka, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan program jaringan pengaman sektor riil ini sudah jelas menjadi solusi dari kondisi ekonomi kita. Sekali dayung beberapa pulau terlampaui.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.