Jumat, 3 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

“Perang” Dua Panglima, Istana yang Terbakar!

Walau tidak punya logistik tapi Adian lebih tahan lapar dan bagai gerilyawan dia mampu bertahan dari makan apapun yang ditemukan di hutan.

kolase tribunnews
Politikus PDIP, Adian Napitupulu dan Menteri BUMN, Erick Thohir 

Itu area serangan yang paling mungkin karena posisi Adian bukan menteri yang menjadi pengambil kebijakan.

Erick Thohir kuat karena dengan latar belakangnya sebagai pengusaha maka jelas dirinya akan didukung oleh banyak pengusaha hingga konglomerat.

Namun jangan lupa, Erick Thohir tidak memiliki kekuatan yg dimiliki oleh Adian Napitupulu, yaitu partai politik. Adian adalah politisi kader PDIP yang memiliki rekam jejak cukup baik di internal partai.

Besar kemungkinan PDIP akan membela disaat posisi Adian terdesak. Bagaimanapun juga PDIP dikenal sebagai partai yang memiliki solidaritas tinggi terhadap kadernya.

Sebenarnya jika Erick maupun Adian bukan sesama pendukung Jokowi, maka "perang" ini mirip pertandingan sepak bola yang menarik dan berkualitas. 

Mulanya Erick diserang dengan data utang, lalu muncul tagar #SesatPikirAdianNapitupulu yang diperkirakan dilakukan pendukung Erick.

Diduga pendukung Adian membalas tagar itu dengan tagar #ErickOut. Tagar #ErickOut dibalas kelompok Erick dengan memunculkan opini "Adian titipkan 60 komisaris".

Lalu isu ini dibalas kelompok Adian dengan opini "6.000" komisaris titipan di bumn". Menarik bukan? Pertarungan politik yang keren, cerdas dan elegan yang sesungguhnya membuka polemik yang mencerdaskan walaupun akhirnya semua menjadi sangat terbuka.

Kalau dari sisi pertarungan politik maka ini sangat menarik. Tapi kalau di lihat dari posisi Erick maupun Adian yang sama sama merupakan pendukung Jokowi maka "perang" ini akan sangat merugikan Jokowi.

Terlebih lagi saat ini di mana secara ekonomi Indonesia sedang berjalan menuju resesi besar.

Ketika Jokowi diserang habis-habisan oposisi yang menggunakan momentum krisis ekonomi, maka Erick Thohir dan Adian Napitupulu belum tentu akan menghentikan "perang" mereka.

Dengan demikian barisan yang membela Jokowi tidak akan sekuat saat Pilpres. Itu berarti kemungkinan besar pendukung Erick Thohir dan Adian Napitupulu juga takkan mengambil sikap membela Jokowi, melainkan justru asyik meneruskan perang mereka sendiri.

Semakin lama "perang" ini berlanjut maka barisan pendukung dan pembela Jokowi akan semakin banyak yang terseret-seret.

Akan ada bergabung di pihak Erick Thohir tapi sebagian juga akan ada yang bergabung di pihak Adian Napitupulu.

Situasi hari ini terlihat para politisi dan pejabat juga enggan terlibat mendukung Erick atau Adian secara terbuka.

Halaman
123

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved