Jumat, 3 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Virus Corona

Doni Monardo 'Diserang', Ini Duduk Perkaranya

Banyak netizen spontan memberi komentar miring, cenderung menghujat, dengan berbagai argumen emosionalnya di berbagai media online.

Editor: Dewi Agustina
Tangkap layar channel YouTube BNPB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo (Tangkap layar channel YouTube BNPB) 

Akan tetapi, setelah meneliti data Gugus Tugas Covid-19, tidak seperti itu cara membacanya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Doni Monardo menerima sumbangan Test Kit Covid 19 senilai 1,2 Miliar Rupiah dari KT&G yang diserahkan langsung oleh Presiden Direktur PT Korea Tomorrow & Global Indonesia Mr. Kwon Min Sug, Selasa (5/5/2020) di Jakarta. TRIBUNNEWS.COM/IST
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Doni Monardo menerima sumbangan Test Kit Covid 19 senilai 1,2 Miliar Rupiah dari KT&G yang diserahkan langsung oleh Presiden Direktur PT Korea Tomorrow & Global Indonesia Mr. Kwon Min Sug, Selasa (5/5/2020) di Jakarta. TRIBUNNEWS.COM/IST (TRIBUNNEWS.COM/IST)

Benar, bahwa angka yang terpapar di usia produktif tadi adalah yang terbesar. Akan tetapi, data valid menyebutkan jumlah korban meninggal yang terbesar adalah di atas usia 45 tahun. Seperti yang disebutkan Doni di atas.

Sangat panjang jika harus menuang seluruh data Gugus Tugas Covid-19. Sebab, data itu memang sangat rinci.

Bahkan termasuk, persentase terbesar yang meninggal, urutan pertama adalah karena sakit bawaan berupa ginjal. Urutan kedua, jantung. Dan seterusnya.

Sekali lagi, persentase terbesar adalah usia di atas 45 tahun.

Sedangkan usia produktif (45 tahun ke bawah), sangat sedikit yang meninggal. Artinya, mereka kemudian menjadi sembuh.

Bahkan, tanpa disadari, tidak sedikit kelompok usia muda yang terpapar, tetapi kemudian sembuh dengan sendirinya. Artinya, tidak melewati fase perawatan di rumah sakit.

Baca: 1.113 Pemudik Naik Travel Ilegal, Sudah Bayar Tiket 4 Kali Lipat Tapi Disuruh Balik Lagi ke Jakarta

Last but not least, ada hal substansial lain yang melatarbelakangi pernyataan Doni Monardo yang disampaikan seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.

Hal substansial tadi adalah persoalan terkapar akibat PHK.

Betapa pun, faktor kesehatan masyarakat tetap menjadi prioritas. Akan tetapi, bukan berarti prioritas itu menafikan kebutuhan untuk tetap menggerakkan sektor ekonomi.

Dalam banyak kesempatan, saya acap mendengar Doni Monardo menyitir ungkapan hungry man becomes angry man. Ini kebutuhan yang sangat mendasar.

Dalam bingkai besar, apa yang disampaikan Doni Monardo sebagai Kepala Gugus Tugas Covid-19, saya membacanya justru sebagai sebuah langkah positif, yang harus disyukuri bangsa ini.

Sebab, sesuai materi paparan, "kelonggaran" tadi adalah satu langkah kecil memasuki tahap rehabilitasi.

Fase rehabilitas pun, Doni Monardo mencanangkan jargon yang luar biasa positif. Bunyinya, "Tidak terpapar virus corona dan tidak terkapar virus PHK".

Keseluruhan rencana rehabilitasi dituang dalam program PASE, kependekan dari Pemulihan Aktivitas Sosial Ekonomi.

Untuk diketahui, PASE ini adalah fase ketiga dari lima tahapan penanganan Covid-19.

Dua yang pertama adalah "Mengendalikan Covid-19" dan "Meningkatkan Ketahanan". Setelah itu baru PASE.

PASE pun ada tahapan-tahapannya. Mulai dari menentukan sektor, kemudian menciptakan protokol kesehatan masyarakat setiap sektor guna meminimalisir penyebaran virus, dan pemulihan sektor kuat yang terdampak.

Dua fase pasca PASE ini nanti adalah fase "Implementasi ‘The Next Normal’ dan "Transformasi".

Begitu rigid Gugus Tugas Covid-19 membuat perencanaan tempur melawan corona.

Tidak semestinya kita, under estimated dan mendadak jadi yang paling paham situasi, paling tahu statistik, dan paling ksatria di medan pertempuran melawan corona. *

* Penulis adalah wartawan senior

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved