Minggu, 5 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

'Saya Sudah Dua Tuhan di Indonesia'

Kisahnya juga sederhana, Polosin sejak didatangkan oleh PSSI melalui kerja Ismed D. Taher dari Uzbekistan, memiliki semangat yang luar biasa

Editor: Toni Bramantoro
foto: M Nigara
Polosin dan Danurwindo. 

Polosin lahir di Tasken, Uzbekistan, tapi seluruh keluarganya di Ukraina. Lama, kami berempat tak mengeluarkan kata-kata. Suara AC terasa begitu kencang memenuhi seluruh ruangan.

Selepas sukses di Seag Manila, Polosin tak bisa segera kembali karena kekacauan begitu luar biasa di Uni Soviet. Dan ketika negerinya resmi bubar, Januari 1992, saya bertemu Polosin, masih di kantor Liga Galatama, Stadion Utama, ia tersenyum pahit.

"Paspor saya tak berlaku. Saya tak punya negara," katanya lagi.

Terlihat wajahnya begitu memilukan.

Itulah pertemuan terakhir saya dengan pelatih yang keras tapi lembut. Yang baik, tapi tegas. Yang lucu, tapi tak mau kompromi pada ketidak disiplinan.

Saat ini Polosin sudah berpulang, tepatnya 11 September 1997, di usianya yang ke-67, di Moskow. Ia meninggal sebagai warga negara Rusia.

Spasibo (spasiba) drug ya terima kasih sahabat....

*M. Nigara, Wartawan Sepakbola Senior

M. Nigara
M. Nigara (dok pribadi)

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved