Tribunners / Citizen Journalism
Dituduh PSI Inkonsisten, Wasekjen PAN: Mereka Salah Sasaran
Sekjen PSI Raja Juli Antoni menuduh PAN sebagai partai yang inkonsisten. Pernyataan tersebut dibantah keras oleh perwakilan PAN.
Dikirimkan oleh Nurul Faizatun Nikmah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen PSI Raja Juli Antoni menuduh PAN sebagai partai yang inkonsisten. Pernyataan tersebut dibantah keras oleh perwakilan PAN.
Faldo Maldini, Wasekjen PAN, menilai keberadaan PSI sebagai partai baru seharusnya memberikan pencerahan bagi masyarakat.
Baca: Tiba di TMII, Obor Asian Games Disambut Beragam Pertunjukan Seni Tradisional
“PSI kan partai baru ya. Seharusnya fokus mengambil hati rakyat, jangan malah ikut kepada serang menyerang yang tidak produktif. Sumbang aja idenya, tidak terlalu memikirkan partai lainya,” kata Faldo.
Faldo mengaku tidak ambil pusing dengan pernyataan Raja. Menurutnya, PAN selama ini sudah sangat konsisten mempertahankan nilai-nilainya.
Baca: Bayi 9 Bulan Meninggal Dunia, Ternyata Ibunya Terkena Virus Rubella Saat Hamil
“Ya, kita biarkan saja. Kami tidak membangun loyalitas kepada orang per orangan. Tidak pernah berlebihan dukung tokoh A atau tokoh B. Benci tokoh A atau B. Kami terus menjaga nilai. Kalau ada yang melenceng harus diingatkan. Koalisi bukan yesman ya. Kami menjaga demokrasi pikiran, bukan fansclub. Kalau kami dibilang tidak konsisten, terus yang ngedukung orang yang abis diteriaki intoleran namanya apa? Salah sasaran ini namanya," tambahnya.
Kader muda PAN ini juga menegaskan mundurnya Menteri Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara (Menpan RB) Asman Abnur merupakan upaya untuk menjaga etika.
Baca: Mario Gomez Tak Mau Paksa Kim Kurniawan Bermain
“Kader PAN itu memegang etika publik dan politik. Apalagi yang dikasih untuk membantu presiden, pasti yang terbaik, agar Presiden Jokowi makin dicintai rakyat. Kalau prestasi dan profesionalisme Pak Asman jangan diragukan lah, Beliau sangat membantu presiden untuk menerjemahkan UU ASN yang sempat bikin pusing. Saya abis ketemu Bang Ali Mukhtar Ngabalin, juga ngomong begitu,” kata Faldo.
Faldo juga menjelaskan dalam sistem presidensial tidak ada istilah oposisi. Menurutnya, semua partai dapat berkolaborasi untuk bekerja bersama dan menjalankan peran yang diamanahkan UU.
“Sebagai ahli ilmu politik, Bung Raja harusnya paham. Dalam presidensial tidak ada istilah oposisi. Partai koalisi itu harus menjalankan fungsi kontrol. Jadi, konsistensi partai bukan diukur seberapa loyal kepada penguasa, tetapi seberapa besar gagasan dan kontrol yang dilakukan kepada pemerintah yang sedang bekerja,” tutup Faldo.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.