Selasa, 30 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Mengungkap Fakta di Balik Mitos Seputar Menyusui

Philips AVENT, bagian Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHI) yang merupakan pemimpin dalam produk perawatan ibu dan anak turut berpartisipasi di Breastfe

Shutterstock
Ilustrasi 

Memberikan yang terbaik bagi buah hati bisa menjadi perkara rumit bagi orangtua, terutama ketika mereka dibombardir dengan informasi dan nasihat dari orang-orang terdekat maupun media sosial.

“Philips AVENT ingin menggunakan kesempatan ini untuk membantu mengedukasi orangtua dan menyediakan informasi yang benar bagi mereka. Tentu saja, kami juga menyediakan solusi untuk membantu para orangtua, terutama ibu, untuk bisa memberi ASI eksklusif dan MPASI yang sesuai dengan kebutuhan bayi,” ujar Yongky Sentosa, Head of Philips Personal Health Indonesia.

Dalam kesempatan ini, dr. Yoga Devaera juga membantu meluruskan beberapa mitos seputar ASI dan MPASI yang sering beredar, antara lain :

Mitos Ibu menyusui hanya boleh mengonsumsi makanan ‘hambar’

Benar, bahwa ibu menyusui harus memperhatikan apa yang ia makan, tetapi tidak berarti harus ada banyak pantangan.

Ibu bisa memakan makanan yang mereka suka, selama tidak berpengaruh buruk ke kesehatan ibu (misalnya makanan yang dapat menyebabkan alergi).

Bahkan, ada keuntungan tersendiri dari ibu yang tidak terlalu banyak pantangan ketika menyusui.

Selain membuat Ibu senang karena bisa memakan beragam makanan dan mengurangi stress sehingga produksi ASI lebih lancar, si kecil nantinya tidak akan tumbuh menjadi anak yang pilih-pilih makanan, karena sudah diperkenalkan dengan berbagai rasa.

Mitos Ibu harus berhenti menyusui ketika sedang sakit

Tidak menyusui selama sakit bukan berarti bayi tidak akan tertular penyakit ibu.

Di saat ibu menyadari bahwa ia tidak sehat, si kecil kemungkinan sudah mulai terpapar dengan virus atau bakteri penyebab infeksi.

Malahan, menyusui ketika sedang sakit akan memberikan antibodi pelindung yang akan menjaga bayi tetap sehat.

Mitos Setelah kembali bekerja, Ibu harus menyapih bayinya

Tentunya hal ini tidak benar. Jika ibu  berkomitmen untuk memerah ASI,  dia tetap bisa memberikan ASI bagi si kecil selama yang dia inginkan. 

Ibu bisa memerah dua hingga tiga jam sekali di sela pekerjaan. Ibu tetap menyusui di pagi hari sebelum berangkat dan di malam hari. Hal ini akan menjaga produksi ASI ibu tidak berkurang setelah kembali bekerja. Jangan lupa mulai menabung ASI sebelum masa cuti berakhir.

Halaman
123

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan