Sabtu, 4 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Ini Saran LIPI Bila Jumpai Ikan Arapaima Gigas, Si Predator Ikan Air Tawar

Penemuan ikan Arapaima Gigas di aliran sungai Brantas, Sidoarjo, seukuran tinggi orang dewasa menghebohkan sejumlah warga di Desa Mliriprowo, Kecamata

Surya/M Taufik
Warga Desa Mliriprowo, Kecamatan Tarik, Sidoarjo memperlihatkan ikan Arapaima Gigas raksasa. SURYA/M TAUFIK 

Hal lainnya adalah induk Arapaima Gigas mempunyai pola pengasuhan, jantan dan betina bekerja sama membuat lubang dengan lebar sekitar 50 cm dan kedalaman 20 cm. Betina akan meletakkan telurnya yang dapat mencapai 50.000 butir di lubang tersebut.

Baca: Inilah Sosok Driver Ojek Online yang Dicari Ridwan Kamil Karena Lakukan Hal Ini ke Penumpang

Lalu, jantan membuahi telur dan telur itu pun dijaga dengan baik oleh si jantan. Selain itu, warna kepala ikan ini berubah menjadi lebih gelap untuk melindungi keberadaan junvenilnya yang baru menetas. Setelah anak-anaknya cukup besar, induk jantan warnanya kembali lebih cerah dan berenang meninggalkan mereka.

Di negara asalnya, Brasil, ikan Arapaima Gigas sudah mengalami overfishing. Sehingga, pemerintah Brasil melarang untuk menangkapnya sejak tahun 2001, namun illegal fishing masih terus berlanjut hingga diduga populasinya semakin menurun.

Menurut World Conservation Monitoring Centre, ikan ini telah masuk dalam Red List of Threathened Species IUCN 1996, walaupun IUCN belum menetapkan status karena tidak adanya data mendetail tentang status populasinya.

Arapaima Gigas telah pula masuk dalam list Convention International Trade in Endangered (CITES) dan tergolong Appendix II, berarti ikan spesies ini belum mengalami kepunahan, namun harus dikontrol perdagangannya untuk mencegah hal-hal yang berimbas pada kelestarian, keberadaannya di alam.

Arapaima Gigas dinamai pirarucu oleh masyarakat lokal di sepanjang Sungai Amazon yang artinya ikan merah.

Penamaan ini berdasarkan pancaran kemerahan dari sisik-sisik ke arah ekor dan juga warna kemerahan-oranye dari filet dagingnya.

Ikan itu merupakan ikan air tawar endemik Sungai Amazon yang dideskripsi oleh seorang dokter dan naturalis dari Swiss, Prof Dr Heinrich Rudolf Schinz. Ikan ini telah dipublikasikan tahun 1822.

Ikan Arapaima Gigas berasal dari daerah aliran sungai (DAS) Amazon, Brasil. Selain itu, ikan ini juga dijumpai di negara-negara lain sepanjang Sungai Amazon lainnya, yaitu Kolombia, Equador, Guyana, dan Peru.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved