Selasa, 7 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Syaikh Nawawi Al-Bantani dari Tanara Mengajar Dunia

Sebagian besar waktu Nawawi digunakan untuk mengajar para pemuda Indonesia yang kelak menjadi tokoh pergerakan umat Islam di Indonesia.

Editor: Husein Sanusi
Istimewa
Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Banten (BPAD), Pemerintah Provinsi Banten menjalankan program “Memasyarakatkan Karya-karya Syaikh Nawawi” melalui penerjemahan, pendistribusian, dan pengkajian kitab-kitab Syaikh Nawawi 

Sumber ilmu dan Sumber Inspirasi

Sebagai penghantar Bahsul Kutub, Ubaydillah Anwar, dari Raksa Ajar Indonesia, lembaga yang dipercaya untuk menangani penerjemahan buku-buku Syaikh Nawawi, mengatakan bahwa ide awal kenapa kitab-kitab Syaikh Nawawi ini diterjemahkan adalah agar pemikiran beliau mengenai keislaman dapat diakses oleh masyarakat Banten dan masyarakat Indonesia secara umum, terutama bagi mereka yang tidak mengenyam pendidikan di pesantren. Bahwa kemudian masyarakat pesantren pun membutuhkan dan dilibatkan, menurut Ubaydillah, posisinya bukan sebagai penikmat bacaan, tetapi lebih pada menjadi bagian dari kekuatan untuk memasyarakatkan kitab-kitab Syaikh Nawawi kepada seluruh masyarakat Banten.

Sedemikian besar jasa Syaikh Nawawi di bidang keilmuan Islam, maka KH. Dr. Romli, dari UIN Banten, menegaskan pentingnya memperkenalkan terus-menerus sosok Syekh Nawawi dan karya-karyanya di Banten, baik di kalangan pesantren dan non-pesantren. “Jangan-jangan generasi jaman now sudah mulai banyak yang tidak kenal siapa beliau”, tegasnya. Selain itu, ia juga mendorong mahasiswa untuk melakukan kajian sebanyak mungkin mengenai Syekh Nawawi di kampus-kampus di Banten. Bahkan beliau mengusulkan berdirinya Nawawi Corner yang menghadirkan karya-karyanya dan menjadi pusat kegiatan yang terkait dengan Syaikh Nawawi.

Menurut Dr. Dede Ahmad Permana, Dari UIN Banten, setelah banyak mengkaji karya-karya Syaikh Nawawi, bahkan menjadi objek utama kajian disertasinya di Universitas Marokko, karya-karya Syaikh Nawawi umumnya bercorakkan Keislaman dan Keindonesiaan (kultural), meskipun di beberapa hal punya pandangan yang sangat hati-hati dan detail (ihtiyathi).

Selain itu, kata Dede, karya Syaikh Nawawi juga telah mendapat apresiasi para akademisi atau lembaga akademik di dunia. Dede menceritakan ketika pertama kali memperkenalkan nama Syaikh Nawawi pada professor pembibingnya di Marokko, muncul kesan seolah-olah tidak percaya ada orang Jawa yang punya karya layak-kaji dengan menggunakan bahasa Arab. Setelah menghadirkan Tafsir Al-Munir karya Syaikh Nawawi, tak hanya percaya tapi juga kagum.

Hadir sebagai narasumber utama dari Komisi V DPRD Banten adalah Bapak Fitron Nur Ikhsan. Ia mengajak generasi muda Banten yang hadir dalam acara agar tidak menjadikan buku-buku terjemahan dari karya Syaikh Nawawi ini hanya berhentu sebagai bacaan. Buku-buku ini, lanjutnya, harus menjadi inspirasi untuk berkarya. Untuk kemajuan Banten di era mendatang, kita membutuhkan manusia yang berkarya di berbagai bidang.

Terjemahan ini, lanjut Fitron, adalah terobosan penting supaya masyarakat Banten bisa menangkap gagasan Imam Nawawi di bidang keislaman dengan cara yang lebih cepat. Setiap zaman menuntut respon yang tepat. Perubahan zaman yang terjadi sekarang memotong waktu, memotong proses, memotong cara, dan seterusnya. Perubahan ini harus diikuti dengan perubahan mindset dan cara hidup. Kesalahan menentukan respon bisa diibaratkan seperti orang yang minum obat kadaluwarsa yang justru bukan malah menjadi obat.

Peluncuran buku-buku terjemahan dari kitab-kitab Syaikh Nawawi ini selain dimaksudkan sebagai transformasi ilmu, juga diharapkan menjadi dorongan agar masyarakat Banten dan masyarakat Indonesia tidak sekedar menjadikan sejarah sebagai kebanggan atau kenangan, tetapi mengubah history menjadi energy. Tentu saja energi untuk perubahan ke arah kemajuan.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved