Tribunners / Citizen Journalism
Munaslub Partai Golkar
Prahara Partai Golkar
Di atas itu semua, mari kita panjatkan doa dan al-fatiha agar prahara politik Partai Golkar tidak berkepanjangan dengan ditangkapnya Setnov.
Editor:
Rachmat Hidayat
Seorang JK yang berumur 75 tahun masih punya ambisi mengambil "posis" di sebuah partai yang pernah dipimpinnya. Kuasa dan kekuasaan itu memang sangat menjanjikan dan membuka jalan, terutama bagi mereka yang juga bermain di dunia usaha seperti JK.
Melalui tulisan ini, izinkan saya menyampaikan satu-dua kata kepada yang saya kagumi dan hormati Pak Jusuf Kalla. Sebagai negarawan, sebagai orang besar yang sudah dua kali menjadi Wakil Presiden.
Pak JK harus mampu mendudukan masalah Golkar ke khittahnya dengan tidak ikut dalam pertaruhan dan konflik para pihak. Jadilah "the big man" yang mengayomi semua pihak. Berilah kesempatan kepada yang muda-muda untuk Golkar kembali dapat menata organisasinya sebagaimana dicita-citakan.
Pak JK jangan lagi berkehendak mengambil alih secara penuh Partai Golkar.
Sekedar mengingatkan, sejarah mencatat bahwa praktik yang sama pada Periode pertama SBY (2004-2009), dimana SBY yang notabene sebagai Presiden saat itu, di preteli sekaligus disandera secara parlemen oleh JK melalui partai Golkar.
Rakyat tidak pernah melupakan hal itu.Dilain pihak, atas nama stabilitas nasional, rasanya Presiden Jokowi juga patut memperhatikan langkah gerak dinamika internal Partai Golkar.
Sebagai Presiden yang secara totalitas mendukung gerakan anti-korupsi, juga perlu membersihkan institusi KPK agar tidak terlibat terlalu dalam pada agenda politik praktis elit parpol.
KPK harus kembali ditegakkan sebagai mana nafas perjuangan awal lembaga itu didirikan.
Prahara partai Golkar, harap dicatat akan menjadi serangan balik, bukan hanya akan tertuju kepada Presiden Jokowi, namun juga terhadap institusi partai yang akan menemukan kehancuran, jika partai tidak segera melakukan konsilidasi.
Atas nama stabilitas program pemerintah, Presiden Jokowi bisa menjadi salah satu unsur kekuatan yang bisa kembali merekatkan Partai Golkar, karena Partai Golkar terlahir dengan sifat ‘berkuasa’, maka sejatinya Partai Golkar tidak bisa hidup diluar ring kekuasaan.
Di atas itu semua, mari kita panjatkan doa dan al-fatiha agar prahara politik Partai Golkar tidak berkepanjangan dengan ditangkapnya Setnov.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.