Sabtu, 4 Oktober 2025

IKA Usakti Akan Perkuat Networking Antar Alumni

Ikatan Alumni Universitas Trisakti (IKA USAKTI) baru saja menyelesaikan Musyawarah Nasional (Munas) guna memilih

zoom-inlihat foto IKA Usakti Akan Perkuat Networking Antar Alumni
Istimewa
Ketua IKA Usakti

TRIBUNNERS - Ikatan Alumni Universitas Trisakti (IKA USAKTI) baru saja menyelesaikan Musyawarah Nasional (Munas) guna memilih Ketua IKA USAKTI periode 2017-2021.

Ketua IKA Usakti terpilih, Saidu Solihin, menyebutkan bahwa alumni harus berperan dalam pengembangan kampus.

Oleh karenanya dalam masa kepemimpinannya, ia akan memperkuat networking atau jaringan antar alumni guna menghimpun seluruh kekuatan alumni Usakti yang terdiri dari beragam profesi tersebut.

“Kekuatan alumni ini akan menjadi satu untuk berkontribusi positif dalam perkembangan almamater, oleh karenanya kita akan bangun media komunikasi baik IT, maupun media sosial dan mengadakan forum pertemuan langsung secara rutin,” demikan diungkapkannya pada saat silaturahmi pengurus IKA USAKTI periode 2017-2019 dengan jajaran Pimpinan Usakti di Unversitas Trisakti, Jakarta, Selasa, (26/9).

Saidu menyebutkan bahwa secara garis besar perjuangan IKA USAKTI periode 2017 - 2021 adalah membantu memaksimalkan peran ika Usakti alumni dalam proses peningkatan Akreditasi Universitas Trisakti, Mengawal terciptanya proses Kegiatan Belajar Mengajar yg kondusif Dilingkungan Universitas Trisakti tanpa terlibat konflik kepentingan yang terjadi saat ini.

Termasuk memperjuangkan agenda penuntasan 12 Mei 1998 yaitu mendapat pengakuan dari Pemerintah atas Kampus Reformasi dengan segala hal - hal yang melekat pada status tersebut, dan mengoptimalkan serta mendayagunakan seluruh elemen Alumni dan kekuatan alumni untuk kejayaan kembali Almamater Universitas Trisakti.

“Untuk membangun kebersamaan dan sebagai pemersatu alumni, kedepannya juga akan dibangun pilar - pilar yg menyatukan para alumni yg tersebar ke seluruh indonesia, melalui jaringan intelektual dan kebudayaan, jaringan ekonomi dan bisnis dan jaringan politik, yang akan dilakukan melalui kegiatan berkala dan membangun jaringan strategis dalam melakukan penyadaran comunity melalui forum, temu akbar, kegiatan kemasyarakatan sosial, olahraga, ilmiah dan publikasi ilmiah serta job fair,” ujar Saidu yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur Danareksa Sekuritas.

Sementara itu, terkait dengan proses penegerian yang sedang dijalani oleh Usakti, Saidu mengatakan bahwa dirinya belum bisa menyatakan mendukung proses tersebut ataupun tidak, sebab jika berbicara mengenai hal itu harus atas nama seluruh alumni.

“Namun secara pribadi tentu saya kan bangga jika adik-adik kita yang sedang kuliah ketika lulus menjadi lulusan Parguruan Tinggi Negeri, namun tentu harus kita pelajari mengenai hal tersebut, dan kita akan lihat lagi karena ikatan alumni ini kan hanya bagian kecil dari permasalahan yang terjadi, tugas kita utamanya adalah mensolidkan jaringan alumni kita demi kejayaan atas kampus trisakti,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penegerian Usakti, Dadan Umar Daihani, menyebutkan bahwa mengenai proses penegerian Usakti yang kini sedang berjalan pihaknya tinggal menunggu bola yang kini sedang berada di tangan pemerintah.

Bahkan Dadan menyebutkan kini pemerintah telah membentuk tim yang terdiri dari Kemnkumham, Komnas HAM, Kementerian Keuangan, Kemenristek, dan Sekretaris Negara.

“Dengan dibentuknya tim ini, dan penempatan salah satu Dirjen Kementristek Dikti yang diberikan tugas khusus oleh negara sebagai Pejabat Sementara di Universitas Trisakti, yang salah satu tugasnya adalah menjaga aset negara dalam hal ini adalah Universitas Trisakti, sebetulnya arahnya sudah jelas, dimana aset Usakti sudah diakui sebagai aset negara, dan negara pun sudah hadir di Usakti, bahkan tim ini telah bekerja cukup lama sekitar 6 hingga 7 bulan,” ujar Dadan.

Dadan menduga lambatnya proses penegerian Usakti ini bisa jadi dikarenakan adanya kebijakan dari Presiden mengenai morotarium Perguruan Tinggi Negeri agar tidak membebani negara.

“Namun dapat saya sampaikan, seharusnya Usakti tidak terkena morotarium, karena kita bukan menegerikan Perguruan Tinggi Swasta, tapi meluruskan bahwa Usakti yang awalnya memang didirikan oleh pemerintah, namun yang selama 51 tahun diadministrasikan sebagai swasta, kini ingin dikembalikan statusnya untuk menjadi milik negara kembali,” ujarnya.

“Usakti tidak akan memberatkan negara, terbukti selama 51 tahun berdiri tidak pernah membebani negara, bahkan aset negara di Grogol berhasil dikembangkan hingga menjadi berpuluh-puluh kali lipat, yang tentu saja kita akui keseluruhan turunan aset Usakti tersebut adalah milik negara, sehingga kita nyatakan dengan modal itu kita yakin trisakti tidak akan membebani dana APBN, belum lagi aset Usakti yang berupa tenaga pengajar yang tidak kalah dibandingkan PTN lain,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved