Minggu, 5 Oktober 2025

Blog Tribunners

Jangan Dibuang Lemak Itu Diperlukan Oleh Tubuh

Lemak secara kimiawi merupakan zat organik hidrofobik yang sukar larut dalam air namun mudah larut dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, dan

Penulis: Astrid Pratiwi
daily mail
Yogita Rameshbhai Nandwana (5), Anisha (3) dan Harsh (1,5) yang memiliki bobot tubuh berlebih. Inset : Ketiga bocah tersebut dengan orang tuanya, dan kakak perempuannya yang berbobot normal. 

TRIBUNNERS - Lemak secara kimiawi merupakan zat organik hidrofobik yang sukar larut dalam air namun mudah larut dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, dan benzen.

Definisi tersebut mungkin terlalu sulit dipahami oleh masyarakat pada umumnya, tetapi jika berbicara tentang fungsi lemak dalam tubuh manusia pasti banyak orang yang mengetahuinya.

Lemak berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu tubuh, melarutkan beberapa vitamin seperti vitamin A, D, E, dan K, melindungi organ tubuh seperti jantung, dan sumber cadangan energi tubuh.

Lemak dapat diperoleh dari sumber nabati seperti alpukat dan kacang-kacangan serta sumber nabati seperti daging, susu, dan telur.

Tubuh harus mendapatkan asupan lemak yang cukup alias tidak lebih dan tidak kurang.

Kelebihan dan kekurangan asupan lemak akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia.

Kelebihan lemak dalam tubuh dapat mengakibatkan obesitas, kerusakan dinding arteri, dan kadar kolesterol yang tinggi.

Kekurangan lemak dalam tubuh dapat mengakibatkan sering merasa kedinginan akibat suhu tubuh tidak stabil, sulit berkonsentrasi, kulit kering, gula darah tidak stabil, dan merasa lemas karena lemak merupakan sumber energi terbesar dengan 9 kalori/gram.

Realitanya, asupan lemak masyarakat Indonesia sering berlebihan diikuti dengan asupan gula dan garam. 

Sebuah studi epidemiologi dari data sekunder SUNESAS menujukkan bahwa rata-rata asupan lemak adalah 58,1/g/kap/hr tahun 2002 dan meningkat menjadi 61,5/g/kap/hr pada tahun 2007, serta kembali meningkat menjadi 64,7/g/kap/hr pada tahun 2009.

Setengah dari angka tersebut merupakan lemak nyata dan dua pertiganya (62,6%) merupakan lemak jenuh. WHO (2003) menganjurkan konsumsi energi dari lemak tidak lebih dari 30%.

Konsumsi lemak berlebih pada masyarakat Indonesia diperoleh dari jeroan, junk food , gorengan, daging merah, es krim, udang, dan keju.

Makanan-makanan tersebut merupakan makanan sehari-hari orang Indonesia. Makanan berlemak memiliki rasa yang gurih sehingga terasa lebih nikmat saat dikonsumsi.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsumsi lemak berlebih dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Hal tersebut disebabkan oleh lemak jenuh dan lemak trans yang sering dikenal sebagai lemak jahat.

Jika lemak jahat terlalu banyak dikonsumsi, maka akan menyebabkan peningkatan Low Density Lipoprotein (LDL) yang akan berakibat pada pengerasan arteri atau aterosklerosis yang merupakan penyebab utama penyakit jantung.

Dampak negatif lemak jahat yang mudah terlihat adalah obesitas atau kelebihan berat badan yang disebabkan oleh kelebihan kalori yang terima tubuh melalui makanan berlemak lebih besar dari pembakaran kalori dalam tubuh.

Oleh karena itu, orang-orang yang sangat menjaga berat badan dan peduli akan kesehatannya menjadi takut mengonsumsi lemak.

Mereka sangat menghindari makanan berlemak walaupun kadar lemak dalam makanan tersebut sangat kecil.

Padahal, lemak tetap dibutuhkan oleh tubuh dan tidak semua lemak bersifat jahat.

Beberapa jenis lemak bersifat baik untuk tubuh dengan konsumsi yang sesuai dengan kebutuhan.

“Memilih jenis lemak makanan yang tepat adalah salah satu faktor paling penting dalam mengurangi resiko penyakit jantung,” kata seorang peneliti dari Tufts University, Alice Lichtenstein, DSc.

Lemak baik dikenal sebagai lemak tak jenuh dalam ilmu nutrisi.

Fungsi lemak baik adalah membentuk kolesterol baik atau High Density Lipoprotein (HDL) yang akan membantu proses sirkulasi dalam tubuh.

Lemak ini yang akan menjaga pembuluh darah tetap bersih dari penimbunan lemak dan membantu menurunkan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) yang merupakan kolesterol jahat.

Lemak baik terdiri dari lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda.

Selanjutnya, dikenal omega-3 dan omega-6 yang merupakan lemak tak jenuh ganda yang penting untuk perkembangan otak.

Omega-3 dapat diperoleh dari telur ayam, kacang kenari, salmon, dan tuna.

Omega-6 dapat diperoleh dari kacang-kacangan dan biji-bijian. Selain itu, mengonsumsi minyak canola dan minyak bunga matahari akan mendapatkan asupan omega-9.

Konsumsi dari lemak baik juga tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan stroke hemorrhagic.

American Heart Association (AHA) telah merekomendasikan bahwa seseorang harus memenuhi 5 sampai 10 persen kalori harian dari asam lemak omega-6. Kebutuhan omega-6 bagi orang dewasa sehat adalah 1 sampai 3 gram per hari.

Jadi, lemak bukan sesuatu yang tidak boleh dikonsumsi. Lemak boleh dikonsumsi asalkan kita cerdas untuk memilih makanan sebagai asupan lemak untuk tubuh.

Pilihlah makanan dengan kandungan lemak baik dan dikonsumsi sesuai kebutuhan. Selain itu, kita harus melalukan pola hidup sehat seperti berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, mengurangi gula, dan memperbanyak minum air putih untuk kesehatan yang lebih baik lagi.

 

Selengkapnya

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved