Tribunners / Citizen Journalism
Hujan Angin dan Petir Menyambar, Menteri Desa Tetap Blusukan
Suara gamelan ditimpai hujan dan petir mengalun dari depan rumah singgah Bale Panyindangan Jaga Satru.
Salim, staf desa Hegar Mukti mengatakan, Rumah singgah ini terbuat dari pohon nangka tua. Meski baru dibangun, tetapi bahan utama rumah berasal dari 4 generasi yang lalu.
Rumah singgah menjadi rumah bersama bagi warga Hegarmukti. Ia juga menjadi semacam tempat berkumpul terutama saat purnama. Biasanya, semalam suntuk, warga lek-lekan (tidak tidur) dalam acara ritual ngabumbang.
Menteri Desa, Marwan Jafar menganggap hujan bukan penghalang untuk tetap bekerja.
Selain mengapresiasi pengunaan dana desa 2015 di Hegar Mukti, ia juga berpesan agar dana desa tahun 2016 ini difokuskan untuk membangun infrastruktur.
Saat ini, besaran dana desa telah dinaikkan menjadi Rp 47 Triliun sehingga rata-rata desa mendapat dana Rp 742 juta per desa.
"Tapi kalau ditambah dengan ADD 10 persen dari APBD, maka jumlahnya nambah sampai lebih dari Rp1,5 miliar per desa," ucapnya.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.