Tribunners / Citizen Journalism
Menangkal Aliran Sesat dengan Perkuat Pemahaman Syariat
Aliran sesat merupakan salah satu fenomena sosial yang mewarnai kehidupan beragama bangsa Indonesia.
Ditulis oleh : Khoerul Rizky
TRIBUNNERS -Aliran sesat merupakan salah satu fenomena sosial yang mewarnai kehidupan beragama bangsa Indonesia.
Eksistensinya telah menyita perhatian publik dan tidak sedikit pula yang mengundang perdebatan di tengah masyarakat.
Aliran sesat pada hakikatnya dapat dikatakan sebagai ajaran atau aktivitas yang menyimpang dari norma-norma agama yang berlaku secara universal.
Keberadaan aliran sesat selama ini dirasakan telah menyakiti hati dan menyinggung perasaan keagamaan dalam masyarakat.
Bahkan aliran sesat tidak jarang telah menjadi biang keladi dan pemicu terjadinya tindakan-tindakan anarkis di kalangan umat beragama di tanah air.
Seperti persoalan yang terjadi di awal tahun 2016 ini, yaitu munculnya sebuah ormas Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) yang diduga aliran sesat.
Mereka beranggapan bahwasanya Nabi Adam bukanlah manusia yang pertama dan Nabi Muhammad bukanlah Nabi yang terakhir.
Jelas sekali bahwa kelompok ini sudah menyimpang dan menodai agama Islam.
Persoalan aliran sesat di Indonesia bukanlah hal baru di Indonesia.
Beberapa Tahun yang lalu pun pernah terjadi hal demikian, seperti, Ahmadiyah, Alqiyadah Al-islamiyah dan pengikut Lia Eden.
Namun yang menjadi pertanyaan Mengapa Indonesia menjadi lahan subur bagi aliran sesat? padahal Islam adalah agama yang mayoritas di Indonesia.
Kurangnya pemahaman umat islam terhadap syariat islam menjadi pemicu berkembangnya aliran sesat.
Sehingga mudah terpengaruh oleh hal-hal yang selalu menyimpang dari agama. Dengan diiming-iming kekayaan, jaminan, kenyamanan dan lain-lain kita pun takluk dalam buaian itu semua.
Selain merusak akidah dan citra agama islam, aliran-aliran sesat juga merusak tatanan sosial, merusak hubungan keluarga, persatuan umat, cara berpikir masyarakat, dan bahkan ada yang mengancam kelangsungan NKRI.
Persoalan aqidah bukanlah persoalan yang dianggap enteng.
Aqidah merupakan tonggak keimanan seseorang antara dirinya dengan Tuhannya (Tauhid).
Aliran sesat akan merusak aqidah dan citra agama Islam.
Maka dari itu diperlukan pencegahan-pencegahan yang efektif untuk menangkalnya, Seperti memperkuat pemahaman agama Islam dengan Ilmu Syariat.
Ilmu syar’i berperan penting untuk menangkal berbagai penyimpangan dalam agama seperti ajaran sesat, syirik, dan khurafat.
Sebab, dengan ilmu syar’i kita dapat memahami syari’at Islam dengan benar sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan As-Sunnah.
Dengan ilmu syar’i kita dapat bertauhid kepada Allah dengan benar dan mengetahui akidah yang benar.
Begitu pula dengan ilmu syar’i kita dapat mengetahui hal-hal yang dapat membatalkan tauhid dan keimanan kita.
Tanpa ilmu syar'i umat islam pun tak bisa mengetahui mana yang baik dan mana yang menyimpang.
Untuk itu, diperlukan keterlibatan tokoh-tokoh agama dalam mencerdaskan umat agar tidak mudah terjerumus dalam ajaran sesat tersebut.
Dan tak lupa juga, peran keluarga pun sangat penting dalam membina dan mengawasi anggota keluarganya agar tetap berada di jalan-Nya.
Kesadaran masyarakat akan betapa pentingnya ilmu syariat sebagai landasan ideologi dan aqidah kita kepada Allah.
Tentunya saling mengingatkan satu sama lain agar umat Islam tidak mudah terpecah belah oleh aliran sesat. Wallahu a'lam.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.