Tribunners / Citizen Journalism
Kepesertaan BPJS Ketanagakerjaan Tumbuh Hingga 116 Persen
BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan pertumbuhan kepesertaan di atas 100 persen, atau melampaui target per-Oktober 2015.
Dari sisi pengajuan klaim peserta hingga Oktober 2015, Elvyn menyebutkan total klaim JHT yang telah dibayarkan mencapai Rp 11,86 triliun atau meningkat 31,95 persen, untuk JKM sebesar Rp 317,39 miliar atau meningkat 12,96 persen, JKK Rp574,96 miliar atau meningkat 1,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Elvyn menambahkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan merupakan lembaga yang pengelolaannya sangat transparan karena diawasi oleh banyak instansi seperti OJK, BPK, Kantor Akuntan Publik (KAP) serta auditor internal sehingga setiap transaksi keuangan termasuk pengalihan program jaminan pemeliharaan kesehatan telah melalui proses audit yang ketat.
Kemudahan SIJSTK
Dalam rangka meningkatkan pelayanan, BPJS Ketenagakerjaan mengembangkan sistem informasi baru yang dinamakan Sistem Informasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja (SIJSTK).
Elvyn menjelaskan sistem ini berorientasi pada kebutuhan peserta dan kemampuan untuk menyesuaikan kapasitas organisasi sesuai dengan amanahUndang-undangdan peraturanturunannya dalam menghadapi dinamika lingkungan, baik internal maupun eksternal.Oleh karenaitu, BPJS Ketenagakerjaan menyesuaikan model bisnis baru yang lebihfleksibel dan dinamis untuk mendukung visi institusi dan implementasi keunggulan operasional dan pelayanan kepada seluruh pekerja yang berorientasi pada kebutuhanpeserta (customer centric).
Berbagai fitur yang dimiliki SIJSTK sangat mendukung akselerasi kepesertaan, dari yang sebelumnya secara kolektif melakukan pendekatan keperusahaan.
Selain itu, kemampuan institusi untuk lebih ekspansif melalui kerangka kolaborasi dengan pihak ketiga, seperti Pemerintah Daerah, perbankan, telekomunikasi, retail dan berbagai industri strategis lainnya.
Implementasi SIJSTK ini juga lebih memudahkan peserta untuk mengakses BPJS Ketenagakerjaan dimanapun dan kapanpun.
Sisteminformasi yang baru ini juga lebih efisien dari segi pembiayaan infrastruktur (database serta jaringan komunikasi) dan Sumber Daya Manusia yang dapat menghemat anggaran Badan.
Elvyn menjelaskan,sistem informasi yang baru ini sudah terintegrasi dengan sistem operasional berbaga ilembaga dan instansi pemerintah serta perbankan dan perusahaan retail, telekomunikasi dan industri.
Kanal pedaftaran serta pembayaran iuran yang telah bersinergi dengan SIJSTK antara lain 337 Kantor Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, 10 ribuService Point Office (SPO) Bank BRI dan BJB, 73 ribulebih ATM Bank kerjasama, 24 ribupayment point Online Banking (PPOB), PelayananTerpaduSatuPintu (PTSP) di Pemerintah Daerah, Rumah Sakit Trauma Center (RSTC), aplikasi web, smart kiosk dan aplikasimobile serta SMS.
Seluruh kemudahan akses ini diharapkan dapat menjadi pondasi yang baik dalam mendukung strategi Operational Excellence di tahun 2016 mendatang untuk meningkatkan akselerasi perluasan cakupan kepesertaan di tahun 2016.
Seluruh inisiatif tersebut di atas telah mendapatkan pengakuan organisasi-organisasi Jaminan Sosial Internasional,seperti ASSA (ASEAN Social Security Association) berupa penghargaan Achievement in Transformation Excellence pada Oktober 2015.
Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan transformasi BPJS Ketenagakerjaan dalam berbagai aspek termasuk pelayanan, kepesertaan dan pengelolaan dana.Penghargaan lainnyadiberikanolehISSA (International Social Security Association) dalam bidang pelayanan prima, perluasan kanal distribusi dan pelaksanaan program Return to Work.
Pencapaian kinerja BPJS Ketenagakerjaan hingga Oktober 2015 ini menunjukan komitmen Badan untuk berusaha keras mewujudkan Era Baru Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan menjadi Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja di Indonesia.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.