Sabtu, 4 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Indonesia Bersahabat di Sagu Hemat

Masyarakat elit kita yang belum "terdidik" oleh sisi positif pasar ini masih berkubang dalam konsumersime.

Editor: Hasanudin Aco
Ist
Direktur Klinik Pancasilan pada Sosialisasi Gerakan Estafet Nasional Cipta Amal Rutin ke-5 Pancasila (GENCAR PANCASILA) bersama 230 peserta SAGUSAGURU (Sabtu-Minggu Saudagar Baru) dan Peluncuran Indonesia BERSAHABAT di SAGU HEMAT, Jakarta 31 Oktober 2015. 

5) Gerakan Solidaritas Masyarakat membangun ketahanan ekonomi dan Social lingkungan terkecil (keluar ga). Seperti penyuluhan pengelolaan keuangan, permodalan usaha kecil, dan event-event Bazar SAGU Hemat. Ibu-ibu didorong berbelanja di posko program ini di tiap kelurahan/desa dengan potongan harga (discount). Program ini bisa melibatkan peran serta CSR BUMN dan perusahaan-perusahaan. Di Jakarta dibangun Solidmasjaka (Solidaritas Masyarakat Jakarta), di Surabaya dibangun Solidmasysur (Solidaritas Masyartakat Surabaya), di kota Ujung Pandang dibangun Solidmasukupandang (Solidaritas Masyarakat kota Ujung Pandang), di kota Palembang dibangun Solidmasykulembang (Solidaritas Masyarakat Kota Palembang), di Kota Medan dibangun Solidmasykumedan (Solidaritas masyarakat kota Medan), dan sebagainya.

6) KOPERASI (Kumpulan Orang-Orang Pejuang Ekonomi Rakyat Agar Sejahtera Indonesia). Pada SAGU Hemat diadakan penyuluhan untuk memperluas makna Koperasi tidak, hanya persoalan badan hukum, tetapi "kumpulan orang- orang pejuang ekonomi rakyat agar sejahtera Indonesia," melalui debirokrasi dan deregulasi pendirian koperasi dan kampanye koperasi sebagai organisasi ekonomi yang bertabat dan bermanfaat.

7) Pencanangan Talissta (Tata Lingkungan Sosial Sekitar Kita) melalui Galaksi (Gerakan Aksi Langsung Amalkan Kesetiakawanan-sosial Sejak Dini; Gerakan Aksi Langsung Amalkan Kepahlawanan Sejak Dini; Gerakan Aksi Langsung Amalkan Koperasi Sejak Dini), serta penganugrahan Talista Award bagi kelompok masyarakat yang berprestasi pada kegiatan Talista (GALAKSI).
Semua kegiatan yang terkerangkan dalam SAGU Hemat ini membutuhkan laboratorium untuk setiap pegiat sebegai ajang berbagi peluang untuk meraih kebahagiaan (Laboratorium kebahagaiaan). Semua partispan dapat meunjukkan rasa empati dan simpati dan juga dapat membuka seluas-luasnya sekat-sekat dan hambatan hubungan antar individual dan mengurangi prasangka sosial yang dapat melemahkan Solidaritas.
HARAPAN

Dengan mengisi hari-hari Sabtu dan Minggu menjadi hari-hari yang lebih produktif dan kreatif, maka diharapkan;
a) Sabtu Minggu dan Hemat (SAGU Hemat) menjadi ajang penurunan nafsu konsumerisme; dan meleburnya kedalam kolektivitas dan kegotong- royongan, dan solidaritas ekonomi.
b) Sabtu Minggu dan Hemat (SAGU Hemat) menjadi pendekatan penawaran (alternatif) Ketahanan Sosial Ekonomi (Sosek) sebagai pilar pertumbuhan Budaya Baru di negeri ini.
c) Sabtu Minggu dan Hemat (SAGU Hemat) yang semula menjadi fenomena Hari "keluar" (Wasting) keluar Uang, keluar energi, keluar waktu, berubah menjadi Hari HEMAT (Saving)" Hidup Esok Menjadi Aman Tentram". Maka hari itu perlu ada pengereman, penghematan, dan konsolidasi Kesetiakawanan- sosial (sikap ikut merasakan senasib sepenanggungan).

SAGU Hemat ini dengan segenap perangkat yang ada mempunyai tujuan dan maksud sebagai berikut;

Sebagai Ajang Proses Pencerahan
Hari Sabtu dan Minggu menjadi ajang pembelajaran kreativitas, pendidikan komunitas ekonomi lemah akan pengelolaan uang, pelatihan pengembangan daya kreativitas, inovasi, dan sebagai hari unjuk (demo) keterampilan.

Sebagai Ajang Penguatan Peran Potensi
Hari Sabtu dan Minggu sebagai ajang penguatan peran potensi masyarakat dalam kekaryaan ekonomi lemah dengan instrumen menabung. Dunia perbankan mengambil peran mengajak masyarakat ekonomi lemah untuk menabung di hari-hari itu. Misalnya dengan imbalan bunga lebih besar.
Sebagai Ajang Solidaritas Nasional
Hari Sabtu dan Minggu menjadi ajang terbangunnya solidaritas pembangunan ketahanan ekonomi soliditas sosial.

Sebagai Ajang Konsolidasi Budipekerti Manusia Indonesia
Hari Sabtu dan Minggu menjadi ajang menumbuhkembangkan Budipekerti Manusia Indonesia yang senantiasa mampu meneijemahkan memori kolektif kebangsaan pada situasi kekinian dengan prinsip penghormatan kearifan lokal dan nilai- nilai luhur budaya bangsa.

Sebagai Ajang Pembangunan Ketahanan Nasional
Hari Sabtu dan Minggu menjadi ajang menumbuhkan embrio-embrio kepahlawanan dalam setiap dada anak bangsa. Dengan jiwa kepahlawanan tersongsong hidup sederhana, hemat, dan bersahaja. Dengan demikian, Manusia Indonesia memiliki karakter Tahan Uji, Tahan Banting, Kokoh, dan berkepribadian kuat untuk mengatakan "Tidak" terhadap sifat korupsi, penyimpangan norma, dan lain-lain, dengan harapan memberi peluang terbangunannya Gerakan Belanja Pengalaman (EXPERIENTAL PURCHASING) sebagai irama penguatan Indonesia Bersama Satu Hati Bangun Aksi Terpuji (BERSAHABAT) di Sabtu-Minggu Hemat.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved