Tribunners / Citizen Journalism
Ramadhan 2015
Dr Taruna Ikrar, MD, PhD: Puasa Memperbaharui Struktur Otak
Lewat puasa sebulan penuh, berdasarkan plastisitas, neurogenesis, dan fungsional kompensasi, jaringan otak diperbarui.
Editor:
Dahlan Dahi
Adrenalin menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Itu semua meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah, jantung, dan otak, seperti jantung koroner dan stroke.
4). Penelitian endokrinologi menunjukkan, pola makan saat puasa yang rotatif menyebabkan keluarnya hormon sistem pencernaan, seperti amilase dan insulin, dalam jumlah besar sehingga meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan tubuh.
Manfaat puasa bagi fungsi dan kesehatan otak dapat dijelaskan ilmiah.
Penelitian plastisitas dan neurogenesis (kelenturan dan perkembangan otak), pada dasarnya sinapsis (jaringan otak) dapat berkembang berdasarkan faktor lingkungan, kejiwaan, dan makanan yang dikonsumsi.
Dr Johansen-Berg, et al (Neuron Journal, 2012) menjelaskan, sinapsis di otak dapat berubah selama 24 jam yang terekspos pembelajaran dan latihan.
Lewat puasa sebulan penuh, berdasarkan plastisitas, neurogenesis, dan fungsional kompensasi, jaringan otak diperbarui.
Terbentuk rute jaringan baru di otak, yang berarti terbentuk pribadi/manusia baru secara biologis, psikologis, dan fungsional.
Secara fisik, puasa mengurangi potensi stroke dan jantung koroner serta menjadikan manusia dengan pikiran lebih baik.
Dengan demikian fungsi dan manfaat puasa bagi kesehatan pada umumnya, dan fungsional otak pada khususnya, sangat besar. Sehingga dengan manfaat di atas, diharapkan masyarakat yang lagi berpuasa bisa mengambil hikmah.(*)
Sumber: TribunJakarta
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.