Minggu, 5 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Kesiapan Dokter Indonesia Menghadapi Globalisasi Kesehatan

Dalam bidang kesehatan tersebut, timbul pertanyaan, bagaimana kesiapan pelayanan kedokteran di Indonesia?

Editor: Dahlan Dahi
ISTIMEWA
Dr. Taruna Ikrar, M.D., MPharm., PhD, Adjunct Professor, University of California, USA and Director Brain Circulation Institute of Indonesia, Surya University 

Selain itu, berkembangan ilmu kedokteran terkini berupa deteksi dan diagnosis penyakit, sudah sampai ke tingkat molekular dan genetic (setelah rampungnya Human Genome Project (HGP) pada manusia).

Penemuan-penemuan terbaru, yang memfokuskan pemahaman patogenesis, patofisologi, dan pengobatan ketingkat molekular genetic, stem cell dan regenerative medicine akan menjadi tren masa depan.

Kedokteran regeneratif merupakan pelopor kesehatan masa depan.

Kondisi ini telah menempatkan perkembangan pesat dibidang biomedis pada titik puncak dari sebuah ledakan kemajuan ilmu pengetahuan di seluruh dunia dan akan berdampak sebagai sebuah revolusi perawatan kesehatan masa depan.

Obat-obat regeneratif akan mengarah pada penciptaan BioHybrid yang sepenuhnya berasal dari unsur jaringan dan organ biologis yang dapat menggantikan atau meregenerasi jaringan dan organ yang rusak oleh penyakit, cedera, atau kelaianan bawaan.

Selanjutnya dimasa depan akan dapat diprediksi bahwa Kedokteran regeneratif akan menjadi revolusia perawatan medis.

Bidang ini merupakan buah dari perpaduan teknik jaringan dan multidisiplin ilmu pengetahuan seperti biologi, biokimia, fisika, kimia.

Kedokteran regeneratif adalah bidang interdisipliner yang benar-benar baru yang sangat menjanjikan secara nyata dan realistis dalam meregenerasi kerusakan jaringan dan organ dalam tubuh hidup; melalui teknik-teknik yang merangsang reparasi perbaikan organ atau penyembuhan secara mandiri.

Kedokteran regeneratif juga dipercaya oleh para ilmuwan dapat menumbuhkan jaringan dan organ secara in vitro (di laboratorium), serta aman untuk ditransplantasikan ketubuh yang mengalami kelaianan, secara aman.

Teknologi revolusioner ini memiliki potensi untuk mengembangkan terapi penyakit yang sebelumnya mustahil untuk diobati.

Contoh berbagai penyakit regeneratif yang sangat sulit diobati: kanker, diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal, dan osteoporosis dan cedera tulang belakang, serta kebutaan retina. Namun dengan berkembangnya system pengobatan regenerative, seperti stem cell, gene therapy dan seterusnya, penyakit-penyakit tersebut akan dapat disembuhkan dengan menggunakan system cultur dan transplantasi khusus.

Pergeseran-pergeseran di atas membutuhkan strategi khusus bagi Indonesia dalam upaya mengayomi, melindungi dan serta memberikan pelayanan terhadap masyarakatnya dalam bidang kesehatan secara komprehenship.

Demikian pula, dalam upaya mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan, (supaya Indonesia tidak tertinggal jauh dibelakang), dibutuhkan kiat khusus bagi pemerintah Indonesia, beserta seluruh eleman masyarkatnya.

Termasuk didalamnnya oleh para ilmuan Indonesia, baik yang bertempat tinggal di tanah air maupun yang bekerja dan berkarier di luar negeri.

Sebagai implementasi tanggung jawab bersama untuk mencapai cita-cita bangsa indonesia yang maju, beradap, adil dan makmur, serta disegani dalam percaturan bangsa-bangsa didunia Internasional.

Halaman
123

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved