Tribunners / Citizen Journalism
Populisme Jokowi dan Skema Kebijakan "Kallanomic"
Jusuf Kalla (JK), pandangannya tentang ekonomi cukup signifikan dan publik mengenangnya sebagai tokoh "Kallanomic".
Oleh: Wahada Mony (Koordinator Indonesian Democration Reform Institute/INDEI)
PASANGAN calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 (dua) Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memiliki hubungan yang erat dengan rakyat Indonesia. Kedua pasangan ini, terlahir sebagai leadership yang bisa dibilang sukses dan menonjol.
Paling tidak, mereka (Jokowi-JK) bisa dikatakan sebagai dua tokoh arsitek dibidang pembangunan pemerintahan maupun dibidang ekonomi yang sangat piawai.
Menurut saya, daya tanggap dan keberpihakan Jokowi-JK terhadap problem pembangunan serta permasalahan ekonomi selalu cepat menuai solusi dan populis. Keduanya memiliki karateristik kerja yang mirip sebagai tokoh pemimpin yang pekerja keras untuk kepentingan banyak orang.
Ciri khas yang begitu dekat dengan rakyat, dan selalu memolopori visi kebijakan yang cemerlang dalam membangun bangsa ini. Karenanya, sangat wajar menjadi tokoh teladan dan tokoh arsitek dibidang pembangunan maupun ekonomi.
Hal ini, terbukti ketika keduanya memiliki segudang pengalaman (track record) kepemimpinan di lembaga pemerintahan.
Jokowi-JK itu adalah, dua tokoh bangsa terbaik yang potensial dan selalu bekerja untuk rakyat, keduanya sudah teruji dan memiliki keahlian sebagai arsitek pembangunan dan ekonomi bangsa ini.
Jokowi dibilang cemerlang saat memimpin Kota Solo, diberikan mandat sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan pola kebijakannnya yang mampu mengatasi masalah-masalah PKL secara damai dan toleran, pelayanan publik secara akuntabel, reformasi birokrasi, penataan transportasi hingga sampai tata kelola dan efisiensi anggaran untuk kepentingan pembangunan.
Sosoknya yang cekat dan merakyat cukup menularkan efek positif terhadap dampak pembangunan di DKI Jakarta. Begitu halnya dengan tokoh ekonom Jusuf Kalla (JK), pandangannya tentang ekonomi cukup signifikan dan publik mengenangnya sebagai tokoh "Kallanomic".
Ditangan dinginnya saat krisis ekonomi 2008 mengahantam bangsa ini, terobosannnya mampu memadamkan api ekonomi bangsa kala itu sehingga ia disebut sebagai arsitek pemulihan ekonomi. JK juga adalah tokoh yang dinilai 'bersih' karena itu dapat diterima untuk semua golongan.
JK juga dapat disebut sebagai tokoh bangsa yang nasionalis karena kepiawaiannya mampu menyatukan Poso, Ambon, dan Aceh saat dilanda konflik sosial. "Jokowi-JK adalah pasangan pro rakyat, pasangan toleran, yang sama-sama memiliki jiwa pembangunan dan ekonomi yang cukup baik di mata rakyat" Ungkap Mony lagi. Saat ini, Jokowi-JK masih memiliki tempat harapan yang paling besar di hati rakyat Indonesia. Peluang untuk menang di kancah Pilpres pada 9 Juli mendatang akan semakin mudah karena sudah pernah berbuat untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Lewat pendekatan kebijakan pembangunan Bottom-Up mampu memberikan tawaran dan solusi yang tepat dan inovatif bagi masyarakat, sehingga akan menumbuhkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap pembangunan yang dilakukan kedepan.
Hemat saya, program pembangunan maupun visi ekonomi Jokowi-JK begitu menyentuh dengan kebutuhan rakyat, salah satunya adalah penanggulangan kemiskinan pertanian dan dukungan re-generasi petani melalui pencanangan 1.000 desa berdaulat benih hingga tahun 2019.
Sementara Pembangunan infrastrukturnya akan dicanangkan melalui pembangunan sebanyak 2.000 km jalan baru dan pembangunan 5.000 pasar tradisional secara merata di Indonesia. Intinya berdikari secara ekonomi hal ini akan diwujudakan oleh Jokowi-JK sebagai kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik kebutuhan dasar (basic needs) seperti sandang, pangan dan papan, maupun pelayanan-pelayanan dasar (basic service) berupa pendidikan dan kesehatan bagi rakyat kecil.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.