Sabtu, 4 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Piala Dunia 2014

Serba-Serbi Piala Dunia 2014: Mengenal Brasil Dari Dekat (Sekedar Introduksi)

Brasil memang negara olahraga, negara yang kompetitif dalam setiap aspek kehidupan.

Editor: Yudie Thirzano
Clemens Naben
Grafiti bergambar Fred dan Neymar di tembok jalan sebuah kawasan di Sao Paulo, Brasil. 

Oleh : Clemens Naben dari Sao Paulo

KURANG dari 100 hari lagi hajatan terbesar olahraga di jagat bumi ini dimulai: Piala Dunia Sepak Bola. Dengan sendirinya Brasil menjadi pusat perhatian para insan pecinta olahraga ini. Seiring dengan maraknya persiapan ke-32 negara yang berhasil lolos ke puncak hajatan setiap 4 tahunan ini, para pecandu bola di seluruh penjuru dunia pun mulai bersiap-siap untuk menikmati suguhan yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Brasil sendiri saat ini sedang berpacu melawan waktu demi menyukseskan pesta akbar olahraga ini, bukan hanya agar bisa menjadi juara di akhir turnamen, namun juga agar menjadikan ajang ini sebagai momen untuk berpromosi: ini pesta tersemarak sepanjang sejarah penyelenggaraannya. Maklum, sebagai negara yang dikenal hegemoninya dalam soal mengolah si kulit bundar ini, Brasil juga ingin memperkenalkan dirinya kepada dunia luar, Brasil tak hanya tentang sepak bola.

Benar, Brasil tak hanya sekedar sepak bola. Dalam dunia olahraga secara umum Brasil juga sudah menunjukkan dirinya sebagai salah satu kekuatan yang perlu dipertimbangkan. Tim bola volley putera dan puteri tetap bertengger kukuh di puncak jaya. Cesar Cielo dari kolam renang sudah mencetak namanya sebagai juara olimpiade di ajang bergengsi, 100 m gaya bebas putera. Diego Hypolito dan kawan-kawan juga merajai lantai senam dan menjadikan mereka sebagai salah satu kandidat juara di setiap pertandingan internasional. Tatame (matras) Judo pun sudah mencatatkan beberapa nama asal Brasil yang terus saja menunjukkan taringnya dalam setiap kompetisi. Brasil memang negara olahraga, negara yang kompetitif dalam setiap aspek kehidupan. Makanya tak heran dalam setiap ajang perjumpaan, mereka selalu dengan bangga memperkenalkan diri, “eu sou brasileiro, com muito orgulho com muito amor…”(Saya orang Brasil dengan penuh kebanggaan dan cinta).

Brasil memang bukan hanya soal olahraga. Ada banyak yang bisa diperkenalkan dan menjadi trade-mark negara yang berpenduduk lebih dari 150 juta dan tersebar di 27 negara bagian. Di Brasil ada lenggak-lenggok sambanya yang aduhai yang selalu menarik perhatian mata dunia. Dengan parade carnavalnya yang beragam, warna-warni Brasil menghiasi dunia berita hiburan dan menjadi salah satu daya tarik untuk turut berpartisipasi setiap awal tahun, seminggu menjelang awal masa puasa (mengikuti kalender gereja katolik). Karnaval, selain mengungkapkan keindahan percampuran dan permainan warna yang serasi, juga menceritakan betapa orang Brasil adalah orang yang ceria (alegre) dan menikmati hidup apa adanya.

Namun karnaval hanyalah salah satu aspek kecil dari beragam cara masyarakat Brasil menikmati hidupnya. Pantai merupakan tempat favorit mereka. Tidak mengherankan bila akhir pekan atau hari-hari libur merupakan saat yang ditunggu-tunggu. Garis pantainya yang panjang ibarat sebuah lukisan yang terindah karya Sang Pencipta, menjadikan tempat yang tak pernah sepi pengunjung. Perpaduan antara pantai yang indah dan warna-warni khas pantai yang terpancar dari tubuh-tubuh indah orang-orang Brasil (alias, sexy) membuat setiap insan selalu betah berjemur ria di pantai sepanjang hari tanpa takut bila kulitnya harus menjadi lebih gelap. Adalah kebanggaan tersendiri bila di akhir hari, sepulang dari pantai, yang didapati di tubuhnya adalah garis-garis bekas gambar bikini yang dipakai, hasil penjemuran yang efektif di bawah matahari, di atas pasir pantai yang putih berkilau dan lembut, yang kontras dengan warna kulitnya yang asli.

Ini tentunya berbeda dari kebanyakan gadis Asia yang cenderung menghindari matahari di siang hari karena takut kulitnya terbakar dan menjadi gelap. Bila wanita Asia yang pada umumnya menghabiskan uangnya untuk membeli kosmetik pemutih kulit, wanita Brasil malah menghabiskan uangnya untuk menggelapkan kulitnya, semakin gelap kulitnya, dia semakin bahagia dan bangga.

Keindahan alam yang sangat menawan menjadi semakin indah dan mengesankan karena dipadu dengan begitu serasi dengan budaya dan cara hidup masyarakat Brasil menghasilkan sebuah apa yang sering kita sebut eksotis. Orang-orangnya cantik. Alamnya indah. Keluwesan dan keterbukaan mereka pun membuat setiap insan terkesima dan ingin selalu mengunjungi Brasil. Tak peduli anda orang baru atau lama, setiap perjumpaan selalu diawali dengan jabat tangan dan pelukan yang erat dan setiap perpisahan selalu saja dibilang, “está cedo ainda” alias, masih sangat awal untuk berpisah. Kebhinekaan mereka dirayakan dan bukannya disesali. Setiap yang datang disambut dengan ramah dan persahabatan itu akan dibina. Semua bentuk diskriminasi dilawan.

Perbedaan dihormati dan prinsip “unidade na diversidade” yang bila diindonesiakan menjadi “bhinneka tunggal ika” tetap dijunjung dan dihormati dalam segala tataran kehidupan. Ini bukan hanya sekedar slogan, namun sebuah pandu kehidupan. Dengan slogan ini, unidade na diversidade, kami yang berada di Brasil ingin menyambut anda yang sedang bersiap-siap berpartisipasi dalam pesta akbar sepak bola tahun ini. Bem vindo ao Brasil, Selamat datang di Brasil....

*Clemens Naben, kelahiran Timor, NTT tinggal di Sao Paulo, Brasil

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved